REMBANG, Harianmuria.com – Perbaikan jalan Slamet Riyadi Kecamatan/Kabupaten Rembang yang tidak kunjung selesai memancing kemarahan warga setempat. Pasalnya, penggarapan yang dilakukan sudah memakan waktu selama kurang lebih empat bulan.
Berdasarkan pantauan di jalan Slamet Riyadi pada Kamis (16/2), terlihat belum ada pengaspalan. Jalan yang berlubang kini menjadi kubangan dengan jumlah yang banyak karena usai diguyur hujan.
Selain itu, sejumlah udit untuk selokan air beberapa di antaranya rusak. Beberapa bagian rumah warga yang terkena proyek terlihat juga belum dibenahi.
Padahal, proyek tersebut sudah diberi perpanjangan pengerjaan 50 hari sejak awal Januari lalu. Kini pengerjaan proyek tersebut menyisakan kurang lebih 4 hari lagi hingga waktu perpanjangan berakhir.
Salah satu pengguna jalan, Septyano Ariyanto mengaku terganggu dengan kondisi pembangunan jalan yang setiap hari dilaluinya berangkat kerja itu tidak ada kepastian penyelesaian.
”Kalau tidak ada hujan, jalan ini berdebu. Sementara saat hujan, jalan menjadi sangat becek. Kondisi seperti ini malah meresahkan warga,” terang dia, Kamis (16/2).
Menurutnya, kondisi jalan Slamet Riyadi saat ini lebih parah dibandingkan sebelum pembangunan. Karena merasa membahayakan, banyak warga lebih memilih untuk melaju di tepi jalan yang aksesnya sempit.
“Ini lebih parah daripada sebelum diperbaiki. Kalau semula jalan memang banjir saat hujan tapi tanpa lubang. Sekarang ketika cuaca panas jalan menimbulkan debu, kalau hujan jadi kubangan karena jalan banyak lubang,” ujarnya.
Terpisah, Kepala Desa Sumberejo, Slamet Rahayu mengatakan sudah berkali-kali menyampaikan keluhan masyarakat atas perbaikan jalan yang tak kunjung selesai. Namun hingga saat ini, penyelesaian perbaikan jalan malah semakin tidak jelas.
”Perbaikan jalan pun menjadi mangkrak. Warga sangat kecewa dengan pembangunan jalan itu,” kata dia.
Bahkan saking kecewanya, warga mengancam akan melakukan aksi kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang. Kini warga akan menunggu hingga batas perpanjangan pengerjaan jalan itu selesai.
”Kalau tanggal 20 Februari tidak selesai, warga mengancam akan melakukan aksi. Karena warga sudah menunggu realisasi penyelesaian pembangunan jalan,” tandasnya. (Lingkar Network | R Teguh Wibowo – Harianmuria.com)