BLORA, Harianmuria.com – Jumlah kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kabupaten Blora yang terus meningkat, membuat aktivitas jual beli ternak terhambat. Sejumlah pasar hewan di Blora pun terpaksa ditutup demi menghambat penyebaran PMK.
Akan tetapi, Kepala Dinas Pangan Pertanian Peternakan dan Perikanan (DP4) Kabupaten Blora menyebut naiknya angka kasus PMK disebabkan banyaknya peternak yang enggan memberikan vaksin untuk sapinya.
Terlebih, pihaknya mengaku saat ini tengah kekurangan petugas vaksinator PMK untuk sapi.
“Untuk dari petugas vaksin sendiri mengalami kesulitan karena banyaknya sapi yang terkena penyakit PMK. Dari sinilah nanti kita DP4 akan melatih sendiri di daerah-daerah yang ada di Kabupaten Blora. Sehingga, nantinya Sapi yang terkena Penyakit PMK akan segera tertangani,” ujarnya
Menurutnya, paling tidak satu ekor sapi ditangani oleh enam orang. Mulai dari yang bertugas mengurus administrasi, hingga petugas yang penyuntikan sapi.
Pihaknya juga mendorong para petugas DP4 yang sudah mendapatkan pelatihan terkait vaksinasi dari Provinsi Jawa Tengah untuk menularkan ilmunya kepada para relawan yang ada di bawahnya.
“Warga juga kalau hewan yang terkena penyakit PMK bisa dirawat mandiri tidak hanya mengandalkan pemerintah. Dengan cara pakai bitadin, daun sirih dan dikasih makan-makanan yang halus seperti pisang. Jangan di kasih rumput keras dulu,” pungkas Gundala. (Lingkar Network | Muhammad Eko – Harianmuria.com)