BLORA, Harianmuria.com – Memasuki musim penghujan tahun ini, kasus penderita demam berdarah atau DBD di Kabupaten Blora terus meningkat.
Diketahui dari 3 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) yang ada di Blora, jumlah pasien dengan kasus DBD tergolong tinggi.
Pertama, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr R Soetijono Blora, menangani sebanyak 757 pasien Dengue Haemoragic Fever (DHF) atau yang biasa dikenal dengan istilah DBD selama periode Januari hingga Oktober 2024.
Direktur RSUD Blora, Puji Basuki saat dikonfirmasi mengatakan jika dari periode Januari hingga Oktober jumlah pasien DBD mencapai ratusan jiwa.
“Pasien yang kami tangani rata-rata per harinya bisa mencapai 30 pasien. Bahkan, 34 tempat tidur yang disediakan untuk melayani pasien DBD saat ini sudah terisi penuh,” ujarnya.
Pasien DBD tersebut, kata dia, berasal dari beberapa daerah dan merupakan pasien rujukan, baik dari puskesmas maupun rumah sakit swasta di Kabupaten Blora.
Untuk pasien DBD yang dirawat di RSUD Blora ini, kata dia, berdasarkan kategori usia, maka pasiennya didominasi anak-anak dengan usia kurang dari 16 tahun.
Kedua, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Soeprapto Cepu. Rumah sakit ini pada Oktober lalu menangani 77 pasien DBD.
“Untuk bulan November 2024 ini, ada 18 pasien,” ujar Direktur RSUD Cepu, Wilys Yuniarti kepada Lingkar.
Meski demikian, lanjut Wilys, hingga kini tidak ada pasien yang meninggal dunia akibat penyakit ini.
“Alhamdulillah kematian nihil. Dan semoga tidak terjadi,” harapnya.
Ia berpesan kepada semua warga untuk waspada dengan penyebaran penyakit DBD serta menjaga kebersihan lingkungan sekitar guna mencegah perkembangbiakan jentik nyamuk penyebab DBD.
“Karena sepekan nyamuk bisa bertelur hingga 200 butir dan dapat bertahan tanpa air hingga enam bulan,” ujarnya.
Menurut dia, masyarakat perlu menggalakkan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan mengubur atau membakar barang bekas yang berpotensi menampung air hujan agar tidak menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk pembawa virus DBD.
“Jaga asupan gizi seimbang, dan segera bawa ke rumah sakit bila kondisi pasien demam, lemas dan tidak segera membaik,” jelasnya.
Sedangkan Rumas Sakit Umum Daerah Samin Surosentiko, didapat informasi jika pasien DBD pada bulan Oktober lalu mencapai 26 orang.
“Untuk bulan November ini ada 11 pasien. Semua didominasi anak-anak,” ujar Direktur RSUD Randublatung, Hartono. (Lingkar Network | Hanafi – Harianmuria.com)