BLORA, Harianmuria.com – Galih Ardinansyah, seorang Aparatur Sipail Negara (ASN) di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora telah dua dekade menekuni hobi membuat miniatur bus.
Hobi yang digeluti sejak tahun 2004 itu terinspirasi dari pengalamannya ketika menjadi kernet armada bus, sebelum menjadi ASN di Dinas Kepemudaan Olahraga Pariwisata dan Kebudayaan (Dinporabudpar) Kabupaten Blora.
“Jadi dulu, sebelum jadi ASN saya pernah jadi kernet armada bus, itu pengalaman yang tidak pernah saya lupakan,” kata Galih di rumahnya belakang Stadium Seni Budaya Tirtonadi Blora, Sabtu (29/3/2025).
“Kemudian muncul ide, kepengin mencoba membuat miniatur bus, akhirnya bisa dan jadi, bahkan ketika saya posting di media sosial, ada yang nawar dan pesan,” sambungnya.
Meskipun ada pesanan,Galih mengaku dirinya tidak menargetkan produksi miniatur bus yang harus dibuat. Hal itu dikarenakan tugas dan tanggung jawab sebagai ASN harus diutamakan.
“Saya mengerjakannya kalau hari libur, jadi saya tidak menarget. Maka tahun 2024 lalu saya hanya mampu membuat empat unit minatur bus, itu saya kerjakan tanpa mengganggu tugas utama saya, kalau banyak tugas di dinas, ya saya pending dulu pembuatannya,” terang Galih.
Pesanan berdatangan karena calon pembeli terkesan dengan karya miniatur Galih yang mirip dengan bus aslinya. Satu unit miniatur bus dijualnya dengan banderol antara Rp800 ribu hingga Rp1,5 juta, tergantung tingkat kerumitan dan bahan yang diperlukan.
“Miniatur bus yang saya buat itu, mungkin masuk kategori era lama atau jadul. Kalau untuk bahan utamanya memakai PVS, akrilik, dan spon ati,” jelasnya.
Ia mengaku saat ini mendapat pesanan dari penghobi miniatur bus dari dalam dan luar kabupaten Blora, seperti Tuban, Jawa Timur. “Hanya saja, terbentur oleh waktu, sehingga tidak bisa cepat melayani pemesan,” ucapnya.
Galih menuturkan, beberapa hasil karyanya dipajang di rumahnya sebagai koleksi pribadi dan sebagai mainan edukasi untuk anak.
“Miniatur bus juga dapat digunakan sebagai mainan edukatif untuk mengembangkan kreativitas dan imajinasi anak-anak. Melatih kognisi, seperti berpikir dan memecahkan masalah. Memberikan kesenangan dan kreativitas dalam bermain,” urainya.
Tidak hanya itu, lanjut Galih, miniatur bus bermanfaat sebagai hadiah, simbol apresiasi yang unik dan penuh makna, pilihan ideal untuk menghargai pencapaian dalam berbagai acara serta sebagai pameran.
Ia juga menyampaikan pesan bagi Gen Z, bahwa menjalankan hobi yang bermanfaat itu ternyata mampu menstimulasi otak agar bisa berkembang.
“Tidak hanya berkembang terkait dengan pekerjaan, tetapi juga berkembang dalam menyeimbangkan pola hidup. Oleh karena itu, menjalankan hobi yang bermanfaat bisa berdampak positif bagi diri sendiri,” pesannya.
(EKO WICAKSONO – Harianmuria.com)