KAB. SEMARANG, Harianmuria.com – Terjangan angin kencang disertai hujan menyebabkan banyak tanaman cabai Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang rusak parah. Petani cabai di Bandungan pun terancam gagal panen karena sebagian cabai yang siap panen kini membusuk dan rusak.
Dampak dari terjadinya cuaca ekstrem sangat dirasakan para petani cabai di Dusun Geblog, Desa Sidomukti, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang. Sebagian besar tanaman cabai milik petani roboh setelah diterjang angin kencang dan hujan.
Cabai yang sudah siap dipanen itu pun layu dan sebagian membusuk serta rusak. Meski sebagian cabai tersebut masih bisa dipanen, tetapi hasilnya tidak maksimal.
“Cabai jadi banyak yang busuk dan kering kena angin besar kemarin. Rusaknya tanaman ini sangat mempengaruhi hasil panen,” kata Antoni Cahyono, salah satu petani cabai, Senin (10/2/2025).
Antoni menuturkan, sebagian besar tanaman cabai rawit merah yang ada di ladangnya roboh/ karena hujan dan angin kencang yang terjadi dalam sepekan terakhir. “Cabai yang tinggal menunggu merah dan siap untuk dipanen menjadi busuk karena akar pohon cabai juga ikut tercabut dari tanahnya,” terangnya.
Berkurangnya hasil panen diperkirakan berdampak pada harga cabai. Harga di tingkat petani dan pasaran pun juga terancam naik karena pasokan cabai berkurang.
“Saat ini harga cabai di tingkat petani masih terpantau cukup baik, yakni di kisaran Rp47.500 hingga Rp50.000 ribu per kilogram. Namun, kami pasrah jika harga cabai melonjak saat hasil panen tidak optimal karena faktor cuaca dan alam,” pungkas Antoni.
(HESTY IMANIAR – Harianmuria.com)