PATI, Harianmuria.com – Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Pati mencatat pada pelaksanaan ibadah haji 1444 Hijriah/2023 Masehi terdapat 1451 jemaah haji reguler beserta petugas kloter asal Pati.
Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kemenag Pati, Abdul Hamid menyebut bahwa dari jumlah kuota reguler tersebut, masih ada 48 jemaah lagi yang diberangkatkan melalui kuota tambahan.
“Di luar kuota reguler, kemarin kita memberangkatkan kuota tambahan sebanyak 48 jemaah,” jelasnya.
Hamid menjelaskan, dari total 8000 kuota jemaah tambahan se-Indonesia, Kabupaten Pati mendapat 48 jemaah calon haji.
“Bahwa ada sebanyak 8000 kuota jemaah tambahan se-Indonesia, yang mana kebetulan untuk Kabupaten Pati, ada 48 jemaah yang masuk,” ungkapnya ketika dikonfirmasi.
Jemaah kuota khusus tersebut telah berangkatkan hari Rabu (21/6) yang menjadi penerbangan terakhir dari seluruh Embarkasi Solo.
Untuk saat ini seluruh jemaah asal Pati sudah tiba di Arab Saudi dan akan menjalankan wukuf pada 8 Dzulhijjah.
“Karena wukufnya jatuh di hari Selasa menurut penanggalan Saudi, maka Senin (26/5) besok jemaah secara bertahap akan dievakuasi menuju ke arofah untuk melaksanakan wukuf,” imbuhnya.
Sebelum dievakusi, jemaah sedang disibukan dengan pelaksanakan ibadah wajib. Sebagian bahkan diketahui telah melaksanakan pembayaran dam nusuk.
“Jadi mulai Jumat kemarin, jemaah telah melakukan ibadah rutin sebelum dievakuasi. Sebagian bahkan ada yang telah melakukan dam nusuk yang sebenarnya bisa dibayar pasca ibadah haji,” tandansya.
Selain itu, pada pemberangkatah haji tahun ini terdapat tiga jemaah yang terpaksa dipulangkan.
“Pemberangkatan haji reguler sudah kita lakukan, dan memang ada 3 orang yang dipulangkan kembali ke Kabupaten Pati,” ungkapnya.
Pemulangan tiga jemaah tersebut disebabkan karena melihat faktor kesehatan sudah tidak memungkinkan melanjutkan ibadah haji.
“Kemudian dari angka itu, setibanya di Embarkasi ada tiga orang yang dipulangkan
karena diagnosis dokter mengalami dimensia (pikun). Sehingga dinyatakan tidak layak menjalani penerbangan. Kemudian ada satu orang calon jamaah yang tidak jadi berangkat, karena sakit dan dalam kondisi masih opnam di rumah sakit,” tandasnya. (Lingkar Network | Khairul Mishbah – Harianmuria.com)