REMBANG, Harianmuria.com – Pagelaran fashion show di event Rembang Car Free Night beberapa waktu lalu, ada dua model yang mengenakan pakaian variasi kain batik tulis Lasem berwarna biru. Rupanya, setelan tersebut merupakan karya desainer baru Siti Nur Inayah, seorang penyandang disabilitas yang sehari-harinya menggunakan kursi roda ketika berjalan.
Siti Nur Inayah tinggal di Desa Sridadi, Kecamatan Rembang, ia diketahui tidak bisa berjalan sejak umur lima tahun. Sebagai penyandang difabel, ia mengalami sulitnya mengakses pendidikan. Perempuan berusia 45 tahun itu mengaku semenjak masih di bangku sekolah seringkali mendapatkan perlakukan tidak mengenakkan dari teman-temannya. Namun, tekad yang dimilikinya lebih kuat dan menjadikannya terpacu untuk membuktikan bahwa insan bertalenta khusus juga bisa seperti orang normal.
Hingga akhirnya Inayah dapat berkuliah di salah satu universitas di Solo dengan jurusan tata busana. Dari situlah skill menjahit dan mendesain didapatnya dan cita-cita untuk membuatkan pakaian untuk kedua orangtuanya tercapai.
“Cita-cita saya ingin membalas budi orang tua saya, besok kalau selesai kuliah bisa menjahit baju bapak dan ibunya. Seiring berjalannya waktu alhamdulillah saya bisa (menjahit baju untuk orang tuanya-red),” ujarnya saat event peningkatan kapasitas penyandang disabilitas di salah
satu hotel di Rembang, Kamis (1/9).
Saat merintis usaha jasa jahit hingga bulan Juni 2022, awalnya ia hanya bisa menjahit saja dan mengerjakan pesanan dari klien. Kemudian ada pelatihan dari Balai Latihan Kerja (BLK) yang diperuntukkan bagi difabel.
“Di BLK itu kemudian saya mulai berani mencorat-coret sendiri di kertas, melihat di Youtube untuk referensi. Alhamdulillah punya basic kuliah di tata busana, dan akhirnya mencoba membuat karya dan berpartisipasi dalam fashion show,” tuturnya.
Sedangkan CFN waktu itu adalah momen perdananya bertemu dengan begitu banyaknya penonton. Sebelumnya Inayah sudah pernah waktu fashion show di jalan dalam event yang digagas Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) Kabupaten Rembang.
“Dalam hati saya, Ya Allah sebegitu banyaknya orang melihat karya saya, alhamdulillah,” ungkapnya.
Sementara dua busana ciptaannya mendapat antusias dari masyarakat dalam fashion show kemarin. Kini Inayah makin percaya diri karena mendapat tawaran untuk mengikuti event fashion show lagi bulan Oktober mendatang.
“Kalau kemarin di CFN itu kolaborasi dengan desainer lain atas nama komunitas. Insya Allah pada Oktober depan sudah atas nama brand kita sendiri atau karya saya sendiri,” ungkapnya. (Lingkar Network | R Teguh Wibowo – Harianmuria.com)