JAKARTA, Harianmuria.com – Wakil Ketua MPR RI Eddy Soeparno menanggapi soal belum semua kepala daerah mengikuti retret di Akademi Militer (Akmil) Magelang. Ia mengingatkan program retret sejak 21 sampai 28 Februari 2025 itu memiliki banyak manfaat bagi kepala daerah.
Sebelumnya, Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto mengatakan, ada 10 kepala daerah yang belum bergabung dalam retret di Akmil Magelang hingga Senin (24/2/2025) malam. Salah satu yang belum hadir adalah Gubernur Bali I Wayan Koster.
“Peserta retret secara keseluruhan itu ada 503. Dalam catatan kami, yang sudah ada di dalam, yang bergabung itu 493,” kata Bima Arya seperti dikutip Antara, Selasa (25/2/2025).
“Jadi ada 10 yang masih belum bergabung, yang ada di luar. Dalam catatan kami itu, termasuk dari Bali dan ada dari Asmat,” sambungnya.
Merespons hal tersebut, Wakil Ketua MPR RI Eddy Soeparno menegaskan retret di Akmil Magelang merupakan program khusus dari Presiden yang bahkan sudah dirancang sebelum pelantikan kepala daerah.
“Program ini sudah terkomunikasikan sejak awal ya, bahkan sejak sebelum pelantikan kepala daerah,” kata Eddy saat ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (25/2/2025).
Menurut Eddy, para kepala daerah akan memetik banyak manfaat dari pelaksanaan retret. Manfaat pertama, lanjutnya, adalah bisa memahami program-program pemerintah pusat yang nanti akan dikoordinasikan dengan pemerintah daerah.
“Ditambah lagi kesempatan melakukan networking, membangun jaringan dengan sesama kepala daerah, agar kerja sama ke depan itu akan jauh lebih mudah karena sudah saling mengenal bahkan ke tahap pengenalan yang sudah dekat dan pribadi,” papar Eddy.
Mantan Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN) ini berharap kepala daerah yang belum ikut retret akan segera menyusul, mengingat masih ada waktu hingga Jumat (28/2/2025).
“Jadi kami sangat optimistis jika kemudian teman-teman kepala daerah yang belum bergabung, akhirnya bergabung juga. Banyak manfaat yang bisa dapat diperoleh dari bergabung bersama kepala daerah yang lain, ” ujarnya.
Terkait kepala daerah yang belum ikut retret merupakan kader PDIP, Eddy mengingatkan untuk menciptakan kesejukan politik. Ia tidak ingin ada isu miring yang muncul.
“Ini akan menunjukkan sebuah kesejukan politik ya. Memang kita lihat yang tidak hadir retret itu sebagian kepala daerah dari PDIP. Tentu itu membangun tanda tanya yang besar mengapa tidak hadir, meskipun dugaan-dugaan sudah ada,” ungkapnya.
“Tetapi intinya, karena kemarin sebagian besar sudah bergabung, dan kami berharap bahwa dinamika politik ataupun suasana politik yang sebelumnya menjadi tanya-tanya di masyarakat itu sudah bisa terselesaikan,” imbuhnya.
Sementara itu, Bima Arya mengatakan kepala daerah yang belum bergabung dalam retret diminta segera mengirimkan wakil kepala daerah atau sekretaris daerah (sekda).
“Jadi kalau sampai besok (hari ini, -red) kemudian 10 kepala daerah ini memutuskan untuk misalnya tidak hadir, maka kami minta untuk segera diganti oleh wakil atau sekda-nya,” tuturnya.
(YUYUN HU – Harianmuria.com)