BLORA, Harianmuria.com – Sejumlah ibu rumah tangga di Blora mengeluhkan harga telur ayam yang terus meroket usai Hari Raya Idul Fitri.
Lintang, salah seorang ibu rumah tangga asal Doplang, Jati mengatakan bahwa harga telur di daerahnya mencapai Rp 34 ribu per kilogram.
“Ini bukan naik lagi, Mas. Tapi harganya sudah berubah,” keluhnya, Minggu (14/5).
Tidak hanya Lintang, pengusaha kue dari Kecamatan Randublatung bernama Erni juga merasa resah. Ia mengaku, naiknya harga telur kian menjadi dan membuat bisnis kue yang sudah dijalani selama 3 tahun itu mulai terganggu.
“Mau naikin harga itu berpikirnya 5 kali. Kalau gak naik, untungnya mepet banget. Dilema ini rasanya,” katanya.
Dia mengungkap, di wilayahnya harga telur mencapai Rp 30 ribu per kg. Harga ini naik Rp 4 ribu setelah sebelumnya berada di harga Rp 26 ribu.
“Mau bagaimana lagi, telur merupakan bahan pokok. Semoga pemerintah bisa turun tangan,” harap wanita 38 tahun ini.
Terpisah, Iis, salah seorang penjual telur yang mangkal di depan Makam Pahlawan Randublatung mengakui jika harga telur memang sedang tinggi.
Dia tidak tahu pasti penyebab kenaikan harga telur, namun kabar yang beredar produksi telur di peternakan menurun drastis.
“Ada yang bilang diganti induknya, ada yang bilang ayam produksi telurnya menurun. Yang jelas harga terus naik,” ucapnya. (Lingkar Network | Hanafi – Harianmuria.com)