KENDAL, Harianmuria.com – Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Kendal mengoptimalkan pelayanan kepada masyarakat dengan memberikan inovasi baru bernama Pak Bana, Sabtu (8/3/2025).
Pak Bana merupakan kependekan dari Pelayanan Administrasi Kependudukan bagi Korban Bencana. Inovasi layanan ini dikhususkan kepada korban bencana yang membutuhkan pembuatan ulang dokumen administrasi kependudukan yang hilang ataupun rusak akibat bencana.
Pencanangan inovasi Pak Bana diresmikan langsung oleh Bupati Kendal Dyah Kartika Permanasari, di Balai Desa Kebonharjo, Kecamatan Patebon. Pada kesempatan itu, Disdukcapil menyerahkan secara simbolis dokumen kependudukan bagi korban banjir Desa Lanji dan Kebonharjo, Patebon.
Kepala Disdukcapil Kendal Ratna Mustikaningsih mengatakan, inovasi tersebut lahir mengingat banyaknya warga terdampak banjir yang kehilangan dokumen kependudukannya, sehingga perlu dipermudah dalam pengurusannya
“Ini kami belajar dari bencana (banjir) kemarin, terinspirasi kemudian lahirlah Pak Bana. Jadi kami menerbitkan kembali dokumennya dengan persyaratan yang kami permudah,” terangnya.
Adapun jumlah penerbitan dokumen kependudukan yang rusak akibat bencana di Desa Kebonharjo meliputi KK sejumlah 53, KTP hilang 12, kemudian akta lahir 83, dan akta kematian 7.
“Sementara untuk yang Desa Lanji KK 79, KTP 10, akta lahir 45. Angka tersebut yang terlaporkan hilang lewat kepala desa kepada kami,” ungkap Ratna.
Melalui Pak Bana, persyaratan penerbitan kembali dokumen kependudukan yang hilang ataupun rusak akibat bencana hanya membutuhkan surat keterangan sebagai korban bencana dari desa/kelurahan, kemudian membawa dokumen kependudukan yang rusak jika ada.
Bupati Dyah Kartika Permanasari mengapresiasi inovasi yang telah dibuat oleh Disdukcapil. “Dengan Pak Bana, penduduk yang terkena bencana mendapatkan fasilitas penggantian dokumen administrasi kependudukan (adminduk) dengan mudah, cepat dan persyaratan yang disederhanakan secara kolektif melalui desa,” kata Mbak Tika, sapaan Bupati Kendal.
Inovasi ini tidak hanya untuk masyarakat wilayah Patebon saja, tetapi juga seluruh warga masyarakat Kendal yang membutuhkan. “Namun tentunya kita berharap tidak banyak terjadi bencana di Kabupaten Kendal ini,” pungkasnya.
(ARVIAN MAULANA – Harianmuria.com)