JEPARA, Harianmuria.com – Resesi ekonomi global diperkirakan akan datang pada tahun 2023. Di tengah situasi ketidakpastian ekonomi yang kian meningkat, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) bisa menjadi penyelamat jika kehadirannya dapat dimaksimalkan.
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Jepara Junarso mengatakan bahwa isu resesi berhembus sejak 2020 dan semakin parah pada 2023. Meski demikian, ia mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan optimis untuk melewati permasalahan tersebut.
“Kita harus menebar optimisme, itu modal dasar agar berkembang. Jangan takut isu-isu krisis, karena kita mampu membuat pangan sendiri,” kata Junarso, Minggu (4/12).
Ia menyampaikan bahwa UMKM menjadi penyumbang produk domestik bruto terbesar bagi Indonesia. Hingga Juni 2022, sudah ada 19,5 juta pelaku UMKM atau sebesar 30,4 persen dari total UMKM telah hadir pada platform e-commerce.
Maka dari itu, peran UMKM ini sangat besar karena dapat menciptakan 97 persen lapangan pekerjaan bagi masyarakat.
“Keuntungan itu pun dimiliki Jepara yang memiliki banyak pelaku UMKM,” ujarnya.
Menurutnya, memperkuat sektor UMKM untuk menghadapi ancaman resesi global dinilai sangat penting karena berhubungan dengan keberlangsungan perekonomian masyarakat.
“Untuk menghadapi resesi global seperti sekarang, UMKM kami kira harus diperkuat lagi untuk dukungan pembinaannya. Mungkin bisa dari segi anggaran ataupun pelatihan-pelatihan,” imbuhnya.
Maka dari itu, Junarsi meminta kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jepara untuk memprioritaskan sekaligus memperkuat UMKM sebagai upaya dalam menghadapi resesi ekonomi global.
Salah satu di antaranya adalah membangun pola kemitraan bagi UMKM agar masuk ke dalam rantai pasok usaha besar. Termasuk program-program penguatan, dukungan akses perizinan, maupun permodalan dari perbankan milik daerah.
“Kita inginkan program itu lebih terencana, terintegrasi lintas sektoral secara berkesinambungan,” tegasnya.
Di sisi lain, Sekretaris DPC PDIP Kabupaten Jepara ini juga berpesan kepada para pelaku UMKM agar dapat menguasai platform digital untuk memasarkan produk hasil olahannya. Pasalnya, hampir semua bidang usaha saat ini banyak yang menggunakan platform digital. (bas/ika)