BLORA, Harianmuria.com – Para korban insiden jatuhnya lift pada proyek pengembangan RS PKU Muhammadiyah Blora masih mendapatkan upah dari panitia proyek tersebut. Hal itu dinyatakan Ketua Panitia Pembangunan Pengembangan Gedung RS PKU Muhammadiyah Sugiyanto, Rabu (19/2/2025).
Sugiyanto mengatakan para korban cedera masih mendapatkan upah harian penuh, sementara korban meninggal tetap diberi upah sebesar 50 persen dari upah harian.
“Para pekerja yang menjadi korban masih mendapatkan upah dari kami. (Korban) yang sakit mendapatkan penuh atau 100 persen dari upah harian, sementara pekerja yang meninggal mendapat 50 persen dari upah harian,” ungkapnya.
Menurut Sugiyanto, lima pekerja telah diperbolehkan pulang usai menjalani operasi, sementara yang lainya masih menjalani perawatan intensif di RSUD Moewardi Solo.
Direktur RS PKU Muhammadiyah Blora Tegar Muhammad Wijaya menegaskan, pihaknya akan bertanggung jawab penuh atas perawatan dan pemulihan para korban. “Mereka kan bekerja di sini (proyek pembangunan RS PKU), tentunya kami akan bertanggung jawab atas insiden ini,” katanya.
Diungkapkan, para korban yang dirawat mendapatkan bantuan sosial dari instansi terkait, termasuk Dinas Sosial dan Baznas serta instansi terkait lainnya.
Seperti diketahui, insiden tragis dalam proyek pengembangan RS PKU Muhammadiyah Blora tersebut menyebabkan empat orang pekerja tewas dan sembilan pekerja lainnya mengalami cedera patah tulang. Bupati Blora Arief Rohman menyatakan keprihatinan mendalam atas insiden tersebut dan memberikan belasungkawa kepada keluarga korban meninggal.
(EKO WICAKSONO – Harianmuria.com)