PATI, Harianmuria.com – Institut Pesantren Mathali’ul Falah (IPMAFA) mencatat sejarah baru dengan menyelenggarakan Wisuda XIII yang pertama kali menyertakan pemberian Ijazah Kubro dan Musalsal pada Sabtu, 26 Oktober 2024.
Prosesi wisuda ini bukan hanya perayaan akademik, namun juga upaya untuk melestarikan tradisi sanad keilmuan Islam bersama para masyayikh IPMAFA, khususnya mengenang sanad keilmuan dari KH. Sahal Mahfudz.
Prosesi ini dilangsungkan di Aula Kampus IPMAFA pada pagi hari, sementara pemberian Ijazah Kubro dan Musalsal dilaksanakan sore harinya di Masjid IPMAFA dengan dihadiri 234 wisudawan, jajaran rektorat, dosen, serta staf kampus.
Sebanyak 234 lulusan dari tiga fakulta, yakni Fakultas Tarbiyah, Fakultas Dakwah dan Pengembangan Masyarakat, serta Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam, berhak menerima Ijazah Kubro dan Musalsal.
Fakultas Tarbiyah meliputi Prodi Pendidikan Bahasa Arab, Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, dan Pendidikan Islam Anak Usia Dini. Lalu Fakultas Dakwah dan Pengembangan Masyarakat meliputi Prodi Pengembangan Masyarakat Islam serta Komunikasi Penyiaran Islam.
Adapun Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam, terdiri dari Prodi Perbankan Syariah dan Prodi Zakat dan Wakaf. Para lulusan ini telah melalui pendidikan yang mengintegrasikan sanad keilmuan, yang semakin kuat dengan pemberian ijazah pada wisuda ini.
Ijazah Kubro yang diberikan memungkinkan lulusan untuk menyebarkan ilmu hadis dengan sanad yang jelas dan dapat dipertanggungjawabkan. Sementara itu, Musalsal menjadi tanda ikatan spiritual yang kuat dalam rantai sanad, menjaga kemurnian ajaran dan keberkahan nilai-nilai agama.
“Secara bahasa, musalsal bermakna berturut-turut. Ulama memberikan definisi bahwa hadits musalsal adalah hadits yang disampaikan para perawi secara berurutan dan sama dalam keadaan dan situasi tertentu, baik secara perbuatan maupun perkataan. Secara konteks pesantren, Musalsal merupakan bentuk ketertautan ruhaniyyah atau spiritual antara kyai dengan santrinya,” ujar Ketua Panitia Wisuda IPMAFA.
Pada kesempatan ini, Rektor IPMAFA KH. Abdul Ghaffarozin, M.Ed., menegaskan pentingnya keseimbangan antara ilmu intelektual dan spiritual.
“Dalam perkembangan dunia yang semakin materialistik, dirasa perlu adanya bekal spiritualitas. Tidak hanya kecerdasan intelektual yg didapatkan melalui proses perkuliahan, wisudawan juga semestinya memiliki kecerdasan spiritual. Hal ini penting untuk menyeimbangkan pemikiran, karakter dan sikap wisudawan dalam menjalani kehidupan ke depann” ungkapnya.
Acara puncak ditutup dengan doa dari KH Ali Subhan, Lc., M.Ed, Ketua Yayasan Nurussalam dan salah satu masyayikh IPMAFA, menandai komitmen IPMAFA dalam menjaga kemurnian ajaran dan keberlanjutan tradisi sanad. (Lingkar Network | Harianmuria.com)