JEPARA, Harianmuria.com – Dialog interaktif yang diselenggarakan di Radio LPPL FM Jepara kali ini khusus mengkaji sosialisasi Pemberantasan Rokok Ilegal yang tengah diupayakan oleh Pemerintah Kabupaten Jepara, Rabu (9/11).
Hadir dalam kesempatan tersebut, Pemeriksa Bea dan Cukai Ahli Pertama Budi Santoso. Ia menjelaskan sebuah rencana pemerintah tentang kenaikan tarif cukai sebesar 10 persen.
Menurut penjelasannya, sigaret kretek mesin akan naik 11-12 persen, untuk sigaret kretek tangan naik 5 persen, kemudian rokok elektrik naik 15 persen selama 5 tahun ke depan.
“Cukai adalah pajak tidak langsung, yang artinya biaya cukai yang melekat pada rokok akan dibebankan ke konsumen. Jadi sebenarnya yang membayar cukai adalah konsumen,” kata Budi.
Ia menerangkan, saat ini Kantor Bea Cukai Kudus memberikan layanan kepada pemilik produksi rokok untuk bisa mendaftarkan produknya secara gratis.
“Nanti akan dikasih pita cukai tetapi tidak harus membayar dulu dan pelunasannya bisa dibayar setelah dua bulan. Kalau untuk Kawasan Industri Hasil Tembakau (KIHT), penundaannya bisa mencapai 3 bulan,” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Asisten II Sekda Jepara Diyar Susanto menambahkan, cukai mempunyai kontribusi yang sangat signifikan sebagai penyumbang pendapatan negara.
Menurutnya, pendapatan ini nanti akan dikembalikan kepada masyarakat di berbagai bidang, antara lain kesehatan, pendidikan, sosial dan lain sebagai.
“Rokok ilegal sangat merugikan bagi pemerintah. Untuk itu, kami berharap masyarakat dapat ikut berpartisipasi dalam menjaga dan mengawasi peredaran rokok ilegal,” tutur Diyar.
Sementara itu, Kasi Pidsus Kejari Jepara Iyus Hendayana mengatakan, Jepara merupakan salah satu daerah produsen rokok ilegal yang cukup tinggi.
“Di tahun 2021 kami sudah menangani 13 perkara. Tentunya pengawasan terhadap peredaran rokok ilegal setelah ada kenaikan tarif cukai ini akan semakin tinggi. Permintaan rokok ilegal akan tetap tinggi meskipun harganya naik,” kata Iyus.
Selain itu, pihaknya sudah berupaya melakukan tindakan-tindakan pencegahan. Seperti operasi ke pasar dan toko, untuk menekan angka peredaran rokok ilegal yang ada di Jepara.
“Pemerintah Daerah beserta team satgas mafia cukai saat ini terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat,” tegasnya. (Lingkar Network | Muslichul Basid – Harianmuria.com)