PATI, Harianmuria.com – Masyarakat dihebohkan dengan kabar naiknya sesar Pati atau yang disebut Pati thrust. Menurut para ahli, sesar ini membentang di Kabupaten Pati, Rembang, dan Blora. Kabar ini semakin membuat warga panik lantaran berbarengan dengan amblesnya jalan di pelabuhan Juwana menuju pulau Seprapat sepanjang kurang lebih 50 meter.
Menanggapi adanya isu ini, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pati Martinus Budi Prasetya meminta masyarakat agar tidak panik. Sebab, berdasarkan deteksi dari para ahli, amblesnya jalan tersebut bukan karena adanya pergerakan lempeng dibawahnya. Melainkan akibat dari aktivitas alat berat yang sedang melakukan normalisasi sungai Juwana.
Meski demikian, pihaknya tetap meminta kepada masyarakat untuk senantiasa waspada mengingat pergerakan sesar yang masih mungkin terjadi.
“Tidak berdampak. Kota yang di Utara Jawa itu tetap diminta waspada meskipun barangkali tidak terdampak langsung tapi dampak tidak langsung dari bencana itu pasti akan dirasakan oleh daerah-daerah yang relatif aman,” ujarnya, Selasa, 3 September 2024.
Ambles, Perbaikan Jalan ke Pulau Seprapat Juwana Butuh Waktu Sebulan Lebih
Budi menambahkan bidang patahan dan tumpukan lempeng bumi mengakibatkan gempa bumi berkekuatan tinggi, yakni 8 sampai 9 Skala Richter (SR).
Lebih lanjut, Pati sendiri lebih dekat ke Sesar Kendeng dan Sesar Muria. Sehingga lebih mungkin terjadi gempa ketimbang daerah lain yang masih di lingkaran sesar Pati.
“Kalau di Pati beberapa kali kesempatan kita ini juga dekat dengan sesar yang namanya sesar Kendeng, kemudian kita juga ada sesar Muria. Kita kebetulan berada di dekat pegunungan Kendeng, maka untuk Pati saya tidak bisa memastikan bahwa Pati itu kenak, tidak,” tambahnya.
Jalan Menuju Pulau Seprapat Juwana Ambles Diduga Akibat Aktivitas Pengerukan Sungai Silugonggo
Disisi lain, Penjabat (Pj) Bupati Pati Sujarwanto Dwiatmoko juga menyebut jika adanya sesar ini mungkin akan berdampak pada bencana tsunami. Kendati demikian, pihaknya mengatakan wilayah kerjanya ini kemungkinan kecil terjadi tsunami.
Masyarakat pun diminta untuk tetap waspada dan menanggapi adanya jalan ambles di Pelabuhan Juwana untuk tidak panik.
“Yang penting kita memahami, termasuk apakah tsunami mungkin terjadi? Mungkin, tetapi tidak sebesar di pantai selatan. Mohon disikapi tidak dalam ketakutan, tetapi kita harus siap,” tandasnya. (Lingkar Network | Arif Febriyanto – Harianmuria.com)