PATI, Harianmuria.com – Pj Bupati Pati Henggar Budi Anggoro menghadiri acara Pengukuhan Bunda Forum Anak Kecamatan, Sosialisasi Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak serta Penandatanganan Komitmen dan Sinergitas Kinerja dalam Rangka Terwujudnya Anugerah Parahitha Ekapraya (APE) dan Kabupaten Pati Layak Anak (KLA) yang bertempat di Pendopo Kabupaten Pati, Jumat (9/12).
Kegiatan ini dihadiri oleh Pj Bupati Pati Henggar Anggoro, Sekda Pati, Forkopimda, Kepala OPD, Ketua PKK, para camat, beberapa kepala desa, dan peserta forum anak.
Henggar mengapresiasi Bunda Forum Anak ini. Setelah mengukuhkan organisasi ini, ia meminta agar kedepannya terdapat interaksi serta komunikasi di masing-masing kecamatan.
Sesuai dengan slogan ‘ojo kawin bocah’ yang dibentuk dalam forum tersebut, Henggar menyampaikan agar pernikahan di Kabupaten Pati dapat ditekan.
“Karena untuk mencapai generasi emas yang nantinya dicanangkan oleh pemerintah tahun 2045, ini harus dimulai sejak dini. Kita memberikan anak agar jangan kawin sejak dini atau ojo kawin bocah,” ungkapnya.
Tak hanya itu, Henggar juga mengingatkan agar Bunda Forum Anak Kecamatan dapat menjadi teladan, inovator dan pengayom untuk mendukung dan membimbing anak-anak dalam rangka pemenuhan haknya, serta mendapatkan perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.
Henggar pun menaruh harapan agar terwujudnya sinkronisasi dan harmonisasi program kerja baik dari pemerintah pusat, provinsi, kabupaten hingga tingkat kecamatan dan desa/kelurahan utamanya dalam mendukung terciptanya Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak/Kelurahan Ramah Perempuan Peduli Anak (DRPPA/KRPPA) yang tercermin dalam 10 indikator yang ada.
“Desa/kelurahan kini menjadi lokus utama agar program kegiatan dapat langsung menyentuh dan menyasar masyarakat. Kini desa telah bertransformasi, bukan hanya sebagai obyek melainkan subyek dari pembangunan,” jelasnya.
Dengan hadirnya DRPPA, diharapkan mampu mengintegrasikan perspektif gender dan hak anak dalam tata kelola penyelenggaraan pemerintah, pembangunan, serta pembinaan dan pemberdayaan masyarakat desa.

Sementara itu, Pj Ketua TP PKK Kabupaten Pati, Faiza Henggar mengatakan terbentuknya Forum Bunda Anak Kecamatan diminta dapat membina bersama-sama untuk menuju Kabupaten Pati layak anak.
Faiza juga mengungkapkan, langkah strategis dalam pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak harus dimulai dari tingkat mikro. Yakni meliputi peningkatan pemberdayaan perempuan dalam kewirausahaan yang berperspektif gender melalui optimalisasi peran ibu dan keluarga dalam mendidik dan mengasuh anak.
“Juga pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak, Pencegahan pekerja anak dan Pencegahan perkawinan anak,” ungkapnya.
Adapun Kepala Desa Perempuan di Kabupaten Pati, Pj Ketua TP PKK Kabupaten Pati mengimbau agar dapat berperan sebagai agen perubahan vital yang memahami secara persis kondisi dan kebutuhan perempuan dan anak di wilayahnya.
“Kepala desa perempuan harus terus mengasah diri agar mampu memberikan pendampingan dan berkontribusi dalam pemberdayaan perempuan dan anak,” tegasnya.
Seluruh perwakilan kecamatan di Kabupaten Pati melakukan Pengukuhan Bunda Forum Anak yang nantinya masing-masing wilayah diharapkan dapat berkerjasama dan berkomunikasi baik dengan para stakeholder terkait. (Lingkar Network | Harianmuria.com)