PATI, Harianmuria.com – Masalah sampah hingga kini masih menjadi problem dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH). Terbaru, masalah Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Plosojenar di Kecamatan Jakenan serta masalah sampah di Kecamatan Juwana.
Menanggapi permasalahan ini, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pati Warsiti mendorong DLH untuk memastikan pengangkutan sampah dari pemukiman ke TPA bisa tepat waktu.
“Sampah setiap hari juga harus diangkut agar tidak menggunung. Itu juga problem, kalau ada instansi bisa membuat bank sampah, saya apresiasi sekali,” tuturnya.
Politisi dari fraksi PDI-P ini menambahkan Pemkab bisa memberikan sosialisasi atau mendorong pemerintah desa (Pemdes) terkait penanganan sampah rumah tangga. Menurut dia, Dana Desa (DD) yang setiap tahunnya dikelola oleh desa bisa dimanfaatkan untuk mengatasi masalah sampah, termasuk membuat TPA mandiri di tingkat desa.
Pati Diguyur Hujan, Dewan Dorong Edukasi Kesehatan Hadapi Perubahan Musim
“Kami dorong agar pemerintah mempunyai program pembuangan akhir. Apalagi itu di daerah pedesaan dan di tiap rumah tidak punya TPA sendiri, sehingga TPA umum tidak ada. Saya rasa jika ada TPA umum itu bagus,” imbuh anggota dewan asal Tambakromo ini.
Sementara itu, Kepala DLH Pati Tulus Budihardjo mengatakan pihaknya sudah merencanakan pembuatan sebanyak 4 UPT yang akan diletakan di wilayah timur, selatan, utara, dan Pati Kota.
“Kami juga berencana membentuk UPT persampahan di wilayah Juwana, Kayen, Pati Kota, dan Tayu. Harapannya dengan adanya UPT ini bisa mengatasi masalah terkait persampahan. Termasuk misal ada pohon tumbang, hingga masalah pengangkutan sampah,” tukasnya. (Lingkar Network | Arif Febriyanto – Harianmuria.com)