KUDUS, Harianmuria.com – Kurang dari tiga hari menjelang perayaan Iduladha, hewan kurban jenis kerbau menjadi buruan utama warga Kudus. Pilihan hewan kurban ini bagian dari tradisi sejak zaman Sunan Kudus.
Pasar Hewan Kliwon di Kudus terpantau ramai menjelang Iduladha. Warga berduyun-duyun mencari hewan kurban, terutama jenis kerbau, yang menjadi pilihan utama masyarakat lokal untuk berkurban.
Pemilihan kerbau sebagai hewan kurban di Kudus merupakan bentuk pelestarian tradisi dari Sunan Kudus, salah satu Wali Songo penyebar Islam di Tanah Jawa. Sunan Kudus mengajarkan untuk tidak menyembelih sapi agar tidak melukai perasaan umat Hindu yang menganggap sapi sebagai hewan suci.
“Saya sudah niat kurban kerbau karena ini memang tradisi kami di Kudus yang diturunkan dari Sunan Kudus,” ujar Nur Yadi, salah seorang warga, Senin, 2 Juni 2025.
Dengan meningkatnya permintaan menjelang Iduladha, harga kerbau di Kudus terpantau naik antara Rp2 juta hingga Rp3 juta per ekor dibanding hari biasa. Harga saat ini berkisar antara Rp23 juta hingga Rp30 juta rupiah, tergantung bobot dan kondisi hewan.
Meskipun harga kerbau naik, para pedagang mengaku penjualan tahun ini cenderung menurun dibanding tahun sebelumnya. Kondisi ini diduga karena banyak warga yang harus menyiapkan biaya untuk masuk sekolah, sehingga menunda pembelian hewan kurban.
“Harga kerbau memang naik, tapi pembeli tidak seramai tahun lalu. Mungkin karena berdekatan dengan tahun jaran baru. Masyarakat mengutamakan biaya untuk kebutuhan sekolah anak-anak yang tinggi,” kata Martono, seorang pedagang kerbau.
Selain kerbau, harga hewan kurban lainnya seperti kambing ikut naik antara Rp300 ribu hingga Rp500 rupiah, dan sapi naik Rp1 juta hingga Rp2 juta per ekor. Namun, bagi warga Kudus, kerbau tetap menjadi primadona di Hari Raya Kurban.
Pilihan berkurban dengan kerbau tak hanya tentang ibadah, tetapi juga warisan nilai leluhur yang masih hidup di tengah masyarakat hingga kini.
(FAHTUR ROHMAN – Harianmuria.com)