REMBANG, Harianmuria.com – Sebagai langkah untuk meningkatkan produktivitas pertanian, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang melalui Dinas Pertanian dan Pangan (Dintanpan) Kabupaten Rembang menjalin kerjasama dengan Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah (KSPPS) Baitul Maal wa Tamwil (BMT) Bina Umat Sejahtera (BUS). Kerjasama tersebut ingin mengakomodadikan penggunaan pupuk kandang di sektor pertanian.
Bupati Rembang, Abdul Hafidz mengatakan bahwa kerjasama antara Dintanpan dengan BMT BUS dilakukan dalam bentuk pemanfaatan ternak sapi dan kambing untuk pertanian.
“Saya terima kasih kepada Pak Kepala Dintanpan, yang hari ini, kita saksikan bersama mengikuti kerja sama dengan BMT BUS sebagai pilot project di pertanian yang disandingkan dengan sapi dan kambing,” imbuhnya.
Program yang dibuat bukan ditujukan pada penggemukan hewan ternak, melainkan pada pembuatan pupuk kandang. Hafidz menyebut, program semacam ini sebelumnya sukses diterapkan lantaran dalam setahun keuntungan yang didapat bisa mencapai Rp 15 miliar.
Sedangkan bagi petani, apabila menggunakan pupuk anorganik rata-rata bisa panen 6 hingga 7 ton. Lain halnya dengan pemanfaatan pupuk kandang yang bisa menghasilkan panen antara 12 hingga 16 ton.
Untuk mendukung program itu, Pemerintah Kabupaten Rembang telah menyiapkan lahan seluas 7,5 hektar.
Abdul Hafidz berharap, program pembuatan pupuk kandang dapat menjadi solusi bagi petani yang memerlukan pupuk organik.
Sementara Ketua pengurus KSPPS BMT BUS, Abdullah Yazid mengaku bahwa pengembangan sektor pertanian dengan pengintegrasian peternakan tengah menjadi fokusnya.
“BMT BUS mendorong dan mendampingi anggotanya mengikuti program pertanian terintegrasi peternakan dan tanaman pangan yang diharapkan kedepan mensejahterakan peternak dan petani. Dengan meningkatkan produksi dan menurunkan harga pangan yang sejajar dengan harga pangan di negara-negara Asia,” ujarnya. (Lingkar Network | R Teguh Wibowo – Harianmuria.com)