PATI, Harianmuria.com – Imbas bencana banjir yang menerjang beberapa desa di Pati pada Rabu (30/11) menimbulkan dampak pada sektor pertanian. Salah satunya yang dialami warga di Kecamatan Gabus, ratusan hektare lahan persawahan dipastikan mengalami puso.
Hal ini diungkap Koordinator Pengendali Organisme Pengganggu Tanaman (POPT) wilayah Gabus Jianto.
Ia mengatakan, luas lahan pertanian di Kecamatan Gabus yang terendam banjir ada sebanyak 964 hektar. Sementara, sebanyak 726 hektar lahan diprediksi masih bisa bertahan, sedangkan sisanya dinyatakan puso.
“Jadi yang puso sendiri sebanyak 238 hektar. Jumlah ini banyak, karena jumlah desa yang terkena juga banyak. Ada 20 desa yang terkena dampak banjir kemarin,” katanya.
Ratusan lahan pertanian yang mengalami puso tersebut tersebar di 9 desa, yaitu Desa Tanjang, Sunggingwarno, Penanggungan, Soko, Koripan, Gempolsari, Mintobasuki, Banjarsari, dan Babalan.
“Untuk usia rata-rata tanaman di desa-desa tersebut baru kisaran 5-20 hari. Bahkan ada yang sudah melewati pemupukan fase pertama,” jelasnya.
Di sisi lain, ia juga menyampaikan bahwa potensi puso tidak hanya dialami warga di Kecamatan Gabus saja. Akan tetapi, sejumlah wilayah juga mempunyai potensi yang sama, seperti Kecamatan Margorejo, Jakenan, Kayen, Sukolilo, Winong dan Tambakromo.
Menurutnya, hal ini tak lepas dari banjir yang menyerang hampir seluruh wilayah Kabupaten Pati.
“Kalau data satu kabupaten kemarin yang kena 2.194 hektar. Untuk data puso lengkap kami belum bisa memberikan pastinya. Sedang kami mengumpulkan datanya, dicermati. Tanggal 16 Desember baru bisa diumumkan,” tandasnya. (Lingkar Network | Aziz Afifi – Harianmuria.com)