JEPARA, Harianmuria.com – Sebanyak 20 peserta dari 5 desa di Kabupaten Jepara mengikuti Pelatihan Batik yang diselenggarakan oleh Dinas Koperasi, UKM, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi (Diskopukmnaketrans) Kabupaten Jepara pada Rabu, 10 Juli 2024.
Adapun pelaksanaan kegiatan ini berlangsung selama 5 hari, terhitung mulai hari Senin sampai dengan Jumat, 8-12 Juli 2024 di Aula Diskopukmnaketrans Jepara.
Kepala Bidang Ketenagakerjaan dari Diskopukmnaketrans Jepara Abdul Muid menyampaikan bahwa melalui kegiatan ini, nantinya ilmu yang didapatkan bisa dimanfaatkan untuk membuka usaha kain batik, baik mandiri maupun menjalin kerjasama.
“Selain itu, mereka bisa bergabung dengan usaha kain batik yang sudah ada, sehingga ilmunya bisa tersalurkan dan tidak berhenti begitu saja,” kata Muid, Rabu, 10 Juli 2024.
Ia menambahkan selain memberikan ilmu yang bermanfaat bagi para peserta, kegiatan ini juga merupakan upaya Pemerintah Kabupaten Jepara dalam menekan angka pengangguran yang ada.
“Harapan besarnya memang para peserta bisa membuka wirausaha sendiri, yang mana nantinya akan menyerap banyak tenaga kerja,” tambahnya.
Adapun 20 peserta yang terpilih berdasarkan beberapa syarat, diantaranya adalah tidak Aparatur Sipil Negara (ASN), masyarakat yang masih membutuhkan pekerjaan, dan mau mengembangkan batik ini.
Sumber pendanaan kegiatan ini berasal dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) di Kabupaten Jepara tahun 2024. Instruktur Batik pada kegiatan ini, Alfiyah menyampaikan bahwa kegiatan tersebut rutin tiap tahunnya diadakan oleh Diskopukmnaketrans untuk membekali masyarakat khususnya pada bidang membatik.
Para peserta nantinya terbagi menjadi 5 kelompok, masing-masing empat peserta yang berasal dari desa yang sama.
“Kami mengelompokkan peserta berdasarkan asalnya, dengan tujuan untuk mengangkat tema batik dari ciri khas desanya masing-masing,” kata Alfiyah yang juga merupakan guru di SMK N 2 Jepara.
Kelima desa tersebut adalah Desa Nyamuk Karimunjawa, Desa Teluk Awur Tahunan, Desa Lebak Pakis Aji, Desa Plajan Pakis Aji dan Desa Platar Tahunan.
“Target kami memang minimal para peserta tahu akan kerajinan membatik, dari awal sampai akhir. Meski hasil akhirnya tidak sebagus yang biasanya membatik, tapi itu merupakan modal yang cukup untuk bisa dikembangkan lagi,” tambahnya.
Para peserta nantinya akan mendapatkan bantuan alat dan bahan pelatihan berupa kain, malam warna, water glass, kompor, meja plat, satu set kompor gas, dan lainnya untuk masing-masing kelompok.
“Ada batik cap, tulis, dan ciprat. Para peserta diajarkan mulai dari menggambar, ngemal, dan menyunting,” imbuhnya. (Lingkar Network | Muhammad Aminudin – Harianmuria.com)