BLORA, Harianmuria.com – Di tengah naiknya kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) gelombang kedua, tiga sapi di Kabupaten Blora terindikasi terkena penyakit Lumpy Skin Diseases (LSD). Hingga saat ini, pihak Dinas Pangan, Pertanian, Peternakan dan Perikanan (DP4) Blora belum berani memastikan temuan tersebut.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan DP4 Blora Tejo Yuwono menjelaskan Sapi yang terjangkit LSD menunjukkan beberapa gejala seperti demam dan timbulnya benjolan-benjolan pada kulit. Kemudian, terdapat keropeng pada hidung dan rongga mulut, serta pembengkakan pada kelenjar pertahanan.
“Untuk sekarang kita masih belum tau terkait penyakit LSD yang ada di Blora, karena kemarin masih baru indikasi dan masih di uji lab dari pusat. Sampai kita menunggu hasilnya, semoga saja di kabupaten Blora tidak terkena virus LSD, karena yang virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) sampai sekarang saja masih belum selesai,” ujar Tejo.
Ia mengatakan peternak bakal mengalami sejumlah kerugian jika hewan ternaknya terjangkit LSD. Di antaranya, hewan ternak akan kehilangan berat badan karena nafsu makan hilang, produksi susu menurun, sapi menjadi mandul, keguguran, hingga kerusakan pada kulit ternak.
“Tidak menutup kemungkinan virus ini bisa saja bawaan dari luar negeri, karena di luar negeri sudah duluan terkena virus LSD ini. Blora tidak ada dan aman-aman saja,” katanya. (Lingkar Network | Muhammad Eko – Harianmuria.com)