KUDUS, Harianmuria.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus mulai melakukan pengerukan Sungai Londo di Desa Wonosoco, Kecamatan Undaan, setelah mengalami pendangkalan selama lima tahun terakhir. Kondisi ini menyebabkan lahan pertanian di sekitarnya kerap terendam banjir saat musim hujan, yang berujung pada kegagalan panen dua musim tanam setiap tahun.
Bupati Kudus Sam’ani Intakoris turun langsung ke lokasi untuk meninjau progres pengerukan Sungai Londo dan sejumlah anak sungainya, termasuk Sungai D3DA. Menurutnya, kegiatan normalisasi ini merupakan upaya kolaboratif lintas instansi.
Pengerukan tersebut kerja sama Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS), Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kudus, pemerintah kecamatan, serta desa-desa terdampak seperti Lambangan, Wonosoco, dan Burugenjang.
“Kami meninjau langsung normalisasi Sungai Londo yang kerap menyebabkan banjir. Ini upaya gotong royong lintas instansi agar masyarakat petani bisa kembali menanam dua kali setahun dan mendukung ketahanan pangan,” kata Sam’ani di lokasi, Selasa sore, 1 Juli 2025.
Ketua Kelompok Tani Wadukrejo Wonosoco, Sudaji, menyambut baik pengerukan sungai yang sudah lama dinantikan. Ia menjelaskan, selama lima tahun terakhir, luapan air dari sungai kerap merendam lahan pertanian.
“Kalau ada hujan deras, air dari sungai langsung meluap dan masuk ke sawah. Sudah lima tahun kami gagal panen. Harapannya, setelah ini, tanggul bisa diperkuat dan air tak lagi menggenangi sawah,” jelasnya.
Sudaji menegaskan bahwa normalisasi Sungai Londo menjadi harapan besar bagi petani untuk bisa kembali menanam secara normal dan meningkatkan hasil pertanian.
“Semoga setelah ini kami bisa kembali menanam dengan tenang, dan hasil panen ikut meningkat,” pungkasnya.
(FAHTUR ROHMAN – Harianmuria.com)