PATI, Harianmuria.com – Macet di jalan Juwana-Batangan mengundang keluhan para sopir yang terjebak antrean tidak banyak berjam-jam tapi hingga seharian. Salah satu sopir asal Bandung mengungkap, kondisi kemacetan kian parah akibat adanya kendaraan yang nekat melawan arah atau nge-blong.
Dialah Rio, sopir ekspedisi asal Bandung, Jawa Barat yang mengaku telah merasakan kemacetan di Juwana-Batangan selama lebih dari 10 jam. Ia juga sempat merasa jengkel dengan ulah para sopir bus ataupun truk yang melawan arus untuk mempercepat laju kendaraan.
“Macet ini juga diperparah karena ada dua bus berlawanan arah nge-blong ke kanan, jadi berhadap-hadapan,” keluhnya.
Rio yang berangkat dari Surabaya menuju Bandung terjebak macet mulai dari Rembang sejak pukul 17.00 sore. Ironisnya, ia baru sampai di Alun-Alun Juwana keesokan harinya pukul 08.00 pagi.
“Dari Rembang sampai sini sudah lebih dari 10 jam lebih, sejak kemarin sore. Saya sampai Rembang jam 7 malam sudah macet. Bahkan teman saya dari arah barat sudah dari pukul 5 sore kena macet di Pati,” ucapnya.
Dari penjelasan Rio, dirinya terlihat capek dan lesu karena semalaman terjebak macet. Sayangnya ia mengatakan tidak ada kompensasi ataupun ongkos tambahan dari perusahaannya. Belum lagi ia memikirkan nasib mesin kendaraan yang bisa cepat rusak karena terlalu lama terjebak macet.
Keluhan juga dilontarkan salah satu sopir dari Jakarta yang hendak ke Surabaya. Rowi, sopir yang mengangkut drum-drum minyak mengaku sudah biasa melewati jalur Pantura Pati-Rembang meskipun harus mengalami kemacetan parah.
Ia mengaku kekeh melewati jalan tersebut karena tak ada jalur alternatif yang dilewati oleh truk besar (tronton).
“Lho lewat ke mana lagi? Kan nggak ada lagi. Satu jalur saja ini kan. Kalau ke Surabaya yang lewat sini aja. Kalau kita muter-muter yo kadohan tho, Mbak. Habis solar,” ucapnya.
Ia mengaku, macet telah membuatnya rugi banyak. Selain rugi waktu, ia juga boros solar yang selisihnya bisa sampai 30 liter. Ia berharap, jalur utama Pantura khususnya Juwana-Batangan bisa segera lancar dan perbaikan bisa dipercepat. (Lingkar Network | Anta – Harianmuria.com)