JEPARA, Harianmuria.com – Pemerintah Kabupaten Jepara mengatakan telah menemukan metode yang tepat untuk penanganan bencana di wilayah Karimunjawa. Hal ini disampaikan Penjabat (Pj) Bupati Jepara Edy Supriyanta saat melakukan talkshow bersama Lingkar TV dalam program Sapa Jateng, Rabu (25/1).
Ia menuturkan bahwa ke depannya, pola penanganan bencana di Karimunjawa akan dilakukan secara kolaboratif yang menggandeng dua instansi.
“Penanganan Karimunjawa, saya akan perintahkan dua instansi, yakni dari pihak pariwisata dan BPBD,” ungkapnya.
Melalui Dinas Pariwisata, ia meminta adanya peringatan terkait kondisi cuaca lebih luas lagi. Salah satunya sosialisasi melalui biro travel.
“Melalui biro travel ini dapat memberikan arahan bagi wisatawan agar tidak ke Karimunjawa pada musim ekstrem terlebih dahulu. Agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan,” ujarnya.
Selain itu, upaya lain yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Jepara untuk penanganan bencana di Karimunjawa adalah dengan bekerja sama dengan Pelayaran Nasional Indonesia (PELNI). Edy menjelaskan, pihak Pemkab Jepara akan melakukan MoU dengan memperbanyak jumlah pelayaran.
“Hal ini untuk antisipasi ke depannya agar beberapa kejadian dapat diminimalisir,” ucapnya.

Sedangkan terkait bantuan jalur laut, Edy menyatakan bahwa Kapal Perang Indonesia (KRI) Makassar-590 dapat dijadikan solusi lain dalam menghadapi tantangan ke depannya di Kepulauan Karimunjawa.
“Cara ini juga sebagai bagian solusi yang tepat. Bisa dimaksimalkan ke depannya. Sehingga bisa kami katakan secara metodenya dalam proses penanganan bencana di sana sudah ketemu,” imbuhnya.
Tak hanya itu, ia juga memberi saran kepada para wisatawan untuk memantau terlebih dahulu info cuaca di BMKG dan BPBD Jepara saat akan melakukan kunjungan ke Karimunjawa.
“Kami memang menyarankan tidak datang di musim penghujan. Apalagi, kemarin dari BMKG memprediksi cuaca buruk terjadi antara 22 Desember 2022 sampai 15 Januari 2023 dan itu masih perkiraan,” jelasnya.
Di sisi lain, ia meminta masyarakat tidak trauma untuk melakukan kunjungan ke lokasi wisata di Karimunjawa. Sebab berdasarkan mitigasi bencana yang dilakukan, Pemkab Jepara berani memastikan dapat menjamin keselamatan pengunjung.
Senada, Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jepara Arwin Noor Isdiyanto menyatakan bahwa secara mitigasi bencana di Karimunjawa sudah baik. Salah satunya dengan keberadaan desa siaga bencana yang telah didirikan di sana.
“Bahkan untuk ketersediaan logistik secara hitungan. Kami perkirakan warga di sana mampu bertahan dengan logistik yang ada selama 1 bulan. Karena ombak tinggi itu paling lama hanya 2 minggu. Selebihnya baratan biasa dan itu bagi nelayan kita sudah teratasi,” tegas Arwin. (Lingkar Network | Aziz Afifi – Harianmuria.com)