JEPARA, Harianmuria.com – Eksekusi program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah diproyeksi membutuhkan sekitar 100 dapur. Hal tersebut disampaikan oleh Komandan Kodim (Dandim) 0719/Jepara Letkol Arm Khoirul Cahyadi saat dihubungi di Jepara, Senin (13/1/2025).
“Jadi kalau satu dapur 3.000 dan ini ada 200 ribuan penerima maka kita butuh kurang lebih 100 dapur, kalau nanti yang di pondok pesantren juga dihitung semua. Tapi fokus kita di tiga dapur yang secara operasional sudah siap sembari kita mempelajari dan menyempurnakan mekanisme pelaksanaan MBG di Jepara,” ucapnya.
Dandim menyampaikan bahwa sesuai petunjuk teknis program MBG akan menyasar anak-anak sekolah mulai dari PAUD, TK, SD, SMP, SMA sederajat, balita, ibu hamil dan menyusui. Namun, saat ini program MBG masih berfokus pada anak sekolah dari PAUD, TK, SD, SMP, dan SMA sederajat.
“Untuk balita, ibu hamil dan menyusui belum,” ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa program MBG tidak bisa dilaksanakan serentak karena melibatkan mitra, membutuhkan proses dan tahapan membangun dapur yang tentunya membutuhkan biaya.
Dalam pelaksanaan awal program MBG, pihaknya juga harus memilih dan memilah daftar penerima manfaat karena baru tiga dapur yang siap beroperasi di akhir Januari 2025 nanti.
“Tentunya jangan sampai penerima manfaat tidak tepat. Misalnya yang sekolah dekat dapur tidak dapat tapi yang jauh malah dapat,” tegasnya.
Menurutnya, pemberian makanan kepada penerima juga harus bijaksana. Apabila sekolah yang terdekat dengan dapur sudah ada program makan dari sekolah maka pihaknya akan mempertimbangkan untuk dialihkan ke sekolah-sekolah negeri yang memang tidak ada program makan dari sekolah.
“Asumsinya jika itu sekolah swasta dengan biaya Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) yang tinggi maka dia berasal dari kalangan yang berada. Maka akan lebih tepat di awal ini kita akan berikan ke sekolah yang tidak ada program makan siang. Kemudian juga data sekolah yang mungkin ada catatan alergi atau sebagainya. Itu yang tentunya menjadi perhatian khusus,” imbuhnya. (TOMI BUDIANTO – Harianmuria.com)