BLORA, Harianmuria.com – Kabupaten Blora mencatatkan prestasi membanggakan dengan menjadi daerah terbaik dalam menekan angka Anak Tidak Sekolah (ATS) di Jawa Tengah. Dalam kurun waktu lima tahun terakhir, jumlah ATS di Blora mengalami penurunan signifikan, dari 8.783 anak pada 2021 menjadi 3.769 anak pada 2025.
Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Blora, Nuril Huda, menjelaskan bahwa capaian penurunan lebih dari 5.000 ATS ini merupakan hasil dari berbagai intervensi dan strategi yang diterapkan untuk mengembalikan anak-anak ke bangku sekolah.
“Untuk data ATS kami di 2025 sudah menunjukkan penurunan yang signifikan. Dari tahun 2021 hingga sekarang, Alhamdulillah Blora menjadi daerah dengan penurunan ATS tertinggi di Jawa Tengah,” kata Nuril, Kamis, 3 Juli 2025.
Menurutnya, sekitar 30 persen dari jumlah ATS tersebut telah kembali mengenyam pendidikan. Banyak di antara mereka bahkan telah berhasil menyelesaikan pendidikan.
“Rata-rata sudah kembali sekolah dan sebagian besar sudah lulus juga,” imbuhnya.
Meski demikian, Nuril menegaskan masih diperlukan upaya intervensi lanjutan. Disdik Blora mencatat bahwa data ATS mencakup beberapa kategori, seperti anak yang putus sekolah (drop out), lulus namun tidak melanjutkan (LTM), serta anak-anak yang belum pernah mengenyam pendidikan sama sekali.
Untuk terus menekan angka ATS, Disdik mengerahkan guru-guru berstatus Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) untuk melakukan pendataan secara langsung di wilayah kerja masing-masing.
“Guru PPPK yang saat ini tidak libur karena aturan kerja, kami tugaskan untuk mendata ATS di wilayah tugas mereka. Ini sebagai bagian dari upaya menekan ATS lebih jauh,” tambah Nuril.
(EKO WICAKSONO – Harianmuria.com)