BLORA, Harianmuria.com – Hujan deras akhir-akhir ini sering mengguyur Kabupaten Blora, mengakibatkan bencana tanah longsor yang mengancam sejumlah rumah warga di sepanjang bantaran Sungai Lusi, yang berada di Kelurahan Tambahrejo.
Kepala Kelurahan Tambahrejo, Uky Martin Andhana menjelaskan ada 4 rumah warga yang terancam ambrol karena bencana longsor. Rumah itu masing-masing milik Wiji, Munaji, Sunarti dan Nyoman.
“Semuanya berada di wilayah RT 4 RW 2 Kelurahan Tambahrejo, yang paling parah kondisinya rumah milik Nyoman,’’ jelasnya.
Menanggapi hal itu, Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA), Surat membenarkan adanya sejumlah jembatan dan jalan yang terkena longsor akibat banjir akhir-akhir ini. Dirinya pun mengaku sudah melakukan survey untuk penanganannya.
‘’Laporannya memang ada rumah warga yang ada di bantaran Sungai Lusi, hanya saja tim kami masih melakukan beberapa survey di lapangan (tempat lain/red). Salah satu surveynya jembatan yang terkena longsor ada di Desa Srigading, Kecamatan Ngawen, dan lokasi lainnya untuk menentukan tingkat kerusakannya,” ungkapnya.
Pihaknya pun menyebut, ada sekira 5 jalan dan jembatan di Blora yang lonsor. Namun saat ini pihaknya masih melakukan survey untuk menentukan tingkat kerusakannya.
Seperti di Blora Barat, selain jembatan di Desa Srigading, Ngawen, beberapa jalan dan jembatan di Desa Balong serta beberapa desa lainnya juga dilaporkan rusak.
‘’Di Desa Pule Jepon juga ada jalan longsor, pastinya kami masih melakukan survey,” bebernya.
Sedangkan untuk Kelurahan Tambahrejo, kata dia, Kepala Kelurahannya diminta untuk menyurati DPUPR agar permasalahan mengenai longsor di sekitaran Sungai Lusi segera ditindaklanjuti dan ditangani.
“Laporan belum masuk ke kami, tapi itu sejak dulu sudah masuk laporan ke balai, nanti bikin surat saja ditujukan kepada DPUPR, jumlahnya ada berapa, baru nanti kami ke depan bisa melaksanakan survey,” tegasnya. (Lingkar Network | Lilik Yuliantoro – Harianmuria.com)