PATI, Harianmuria.com – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPTR) Kabupaten Pati telah menormalisasi belasan sungai sebelum puncak musim penghujan tiba. Hal itu dilakukan untuk mencegah terjadinya pendangkalan sungai yang dapat menyebabkan terjadinya banjir.
Kepala Bidang (Kabid) Sumber Daya Air (SDA) DPUPTR) Kabupaten Pati, Sudarno mengatakan hingga awal musim penghujan ini pihaknya tengah menormalisasi 19 sungai yang ada di Pati. Sungai tersebut yakni Sungai Kedunglumbung di Desa Karaban Kecamatan Gabus, Sungai Gayang di Desa Ngagel Kecamatan Dukuhseti, Sungai Beji di Desa Karangrowo Kecamatan Jakenan, Sungai Golan di Desa Kertomulyo Kecamatan Trangkil dan Sungai Tompe di Desa Talun Kecamatan Kayen.
Kemudian, Sungai Bapoh Desa Bumiayu dan Sungai Jaranmati di Desa/Kecamatan Margoyoso, Sungai Kedunglumbung di Desa Tambahagung Kecamatan Tambakromo, Sungai Golan di Desa Tlutup Kecamatan Trangkil, Sungai Luboyo di Desa Sukoharjo dan Sungai Bapoh di Desa Bumiayu Kecamatan Wedarijaksa, Sungai Bapoh Desa Bumiayu Kecamatan Wedarijaksa.
Sungai Kluweh di Desa Ketib dan Sungai Pengkok di Desa Trimulyo dan Sungai Gungwedi di Desa Margomulyo Kecamatan Juwana, Sungai Lumpang Desa Plangitan dan Sungai Simo di Desa Sidokerto Kecamatan Pati, Sungai Patoman Desa di Dororejo, Affur Druju di Desa Margomulyo, Sungai Pakis di Desa Jepatkidul dan Desa Tunggulsari Kecamatan Tayu.
“Kemarin itu 19 itu sampai saat ini di lapangan sudah selesai. Sudah kami lakukan disaat murni pelaksanaan. Sehingga bulan Desember ini sudah terealisasi semuanya normalisasi sungai,” ujarnya pada Minggu, 15 Desember 2024.
Sebelum melakukan normalisasi, pihaknya terlebih dahulu memastikan kondisi sungai tersebut benar-benar mengalami pendangkalan atau penyempitan. Pasalnya, proses normalisasi belasan sungai tersebut telah menghabiskan anggaran kurang lebih Rp 190 juta per sungai atau totalnya Rp 3,61 miliar.
“Posisi letak lokasi kegiatan-kegiatan normalisasi kita sesuaikan dengan kondisi memang sungai tersebut membutuhkan normalisasi. Itu rata-rata gini, pekerjaan yang itu rata-rata nilainya Rp 190-an kurang lebihnya seperti itu, per sungai,” jelasnya.
Rencananya, di 2025 mendatang pihaknya juga akan melanjutkan normalisasi sungai lain yang ada di Kabupaten Pati. Saat ini, ia pun sudah menganggarkan dana yang diperlukan untuk proses normalisasi di tahun depan.
“Kegiatan normalisasi di Kabupaten Pati memang untuk kegiatan 2025 itu telah kami anggaran mulai 2024,” tandasnya. (Lingkar Network | Setyo Nugroho – Harianmuria.com)