Harianmuria.com – Sudah merupakan kodrat bagi seorang wanita untuk menjadi ibu pada saatnya. Namun saat ini para wanita juga banyak yang bekerja dan menjadi wanita karir. Lalu bagaimana para ibu dengan peran ganda ini harus menyikapinya? Seberapa pentingnya kebersamaan keluarga bagi para ibu ini.
Meskipun para ibu ini memiliki peran ganda, ibu adalah insinyur dari keluarganya yang mengatur kehidupan keluarga dan menjadi penyambung antara suami dan juga anak-anaknya.
Selain untuk mencukupi kebutuhan keluarga, para wanita juga bekerja dan mengaktualisasikan dirinya untuk mewujudkan mimpi. Namun bukan berarti hal ini adalah hal buruk.
Tidak ada yang salah dengan keputusan seorang ibu untuk berkarya. Akan tetapi konsekuensi dari kondisi ini mengharuskan ibu untuk lebih cermat dalam membagi waktu dengan keluarga.
Sebagai simbol kasih sayang dan kehangatan, selain sang ibu dapat membuat anak-anak merasa damai, tentunya dengan bekerja ia dapat menjadi panutan bagi anak-anaknya.
Berperan ganda itu tidak selalu negatif. Sebab ketika seorang anak tumbuh, mereka membutuhkan panutan. Namun seorang ibu harus dapat meluangkan waktunya. Supaya sang anak dapat melihat bahwa ibunya tetap punya waktu untuknya.
Apabila seorang ibu tidak dapat mengatur waktu dengan keluarganya, anak-anak akan merasa tidak dipedulikan dan diperhatikan. Makanya tidak sedikit anak-anak akan lebih percaya dengan orang lain dan justru menanyakan ke mana ‘mbak’ (pengasuh).
Saya mengamati, sebagian besar para ibu dengan peran ganda mampu membagi waktunya. Para wanita dengan peran ganda memiliki kesadaran yang tinggi tentang pentingnya membagi waktu antara karier dan keluarga.
Menurut saya, semua dapat berjalan baik jika sang ibu juga sehat secara mental. Dengan mengendalikan fungsi-fungsi mental dan juga menarik napas, sang ibu dapat menyeimbangkan kesehatan mental dan juga fisiknya. Akhirnya, hal-hal yang dikelola pun akan menjadi baik.
Semoga kita sebagai perempuan bisa menjadi seorang ibu yang memiliki kecakapan untuk mengelola waktu, disiplin, dan mampu berbagi peran dengan suami dalam menciptakan kebersamaan keluarga, agar ikatan fisik dan emosi keluarga tetap bisa terbangun. Amin.
Penulis: Athi’ Masyruroh (Pranata Humas Kemenag Pati)