Harianmuria.com – Rabiul Awal merupakan bulan ketiga dalam penanggalan kalender tahun Hijriyah. Bulan Rabiul Awal sendiri identik dengan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW. Tidak hanya itu, bulan ini pun mengandung sejarah lain yang tentunya masih ada kaitannya dengan Nabi Muhammad.
Ada perbedaan riwayat yang membahas tentang asal usul penamaan bulan ini. Pertama, ada yang menyebut nama ini diambil dari kebiasaan orang-orang Arab terdahulu saat memulai kembali berperang dan memuncak. Kedua, ada juga yang menyebut Rabiul Awal sebagai penggambaran kondisi alam dimana tanaman sedang sangat subur dan banyak buahnya.
Menurut Habib Ahmad Bafagih yang diriwayatkan Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Maliki dalam kitabnya Adz-Dazakhair Al-Muhammadiyah. Sayyid Muhammad Al-Maliki berkata:
“Sesungguhnya menurut pendapat yang shahih, Nabi dilahirkan pada bulan Rabiul Awal bukan pada bulan mulia seperti Muharam, Rajab, atau Ramadhan. Dengan alasan karena Nabi Muhammad tidak mulia karena sebab masa atau waktu. Melainkan masa atau waktu itulah yang menjadi mulia sebab kelahiran Nabi. Sehingga tidak menimbulkan persepsi bahwa Nabi mulia karena lahir di bulan mulia”.
Tak mengherankan apabila pada bulan ini, umat muslim dianjurkan untuk memperbanyak membaca shalawat. Sebagaimana Allah berfirman dalam surat Al Ahzab ayat 56:
اِنَّ اللّٰهَ وَمَلٰۤىِٕكَتَهٗ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّۗ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا
Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bersalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman! Bersalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya (QS. Al Ahzab :56)
Setidaknya ada 4 hikmah dipilihnya hari Senin bulan Rabiul Awal sebagai waktu kelahiran Nabi Muhammad ke dunia. Melansir dari Nu Online, Ibnu Haj seperti yang dikutip Jalaluddin As-Syuyuti, diantara 4 hikmah tersebut, yaitu:
- Senin merupakan hari diciptakannya pohon. Dengan kata lain hari ini seolah menjadi pengingat atas penciptaan makanan pokok, rezeki, aneka buah, dan ragam kebaikan, serta yang menyenengkan hati.
- Secara etimologi kata Rabi bermakna musim semi, yakni sebagai sebuah isyarat dan optimis atas arti dari istilah itu.
- Kata Rabi yang berarti musim semi merupakan musim paling tepat (adil) dan terbaik, sebagaimana syariat Nabi Muhammad SAW
- Allah hendak memuliakan bulan Rabiul Awal dengan kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Hari Senin bulan Rabiul Awal sendiri memiliki keunikan lain selain sebagai peringatan maulid Nabi. Pada hari yang sama, Nabi Muhammad melakukan hijrahnya ke Madinah dan membangun peradaban baru. Sehingga saat Nabi telah sampai di Madinah, turunlah ayat-ayat madaniyyah.
Kemudian pada hari yang sama, Nabi menghembuskan napas terakhirnya dan kembali ke sisi Allah. Nabi wafat pada hari Senin, 12 Rabiul Awal tahun 11 Hijriyah atau 8 Juni 632 Masehi. (Harianmuria.com)