PATI, Harianmuria.com – Sebanyak 93 Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (Pantarlih) di Kabupaten Pati berjuang menerjang banjir demi melaksanakan tugas mencocokkan dan penelitian (coklit) untuk data pemilih Pemilu 2024.
Berbagai cara dilakukan petugas untuk dapat melakukan coklit di sejumlah desa yang masih terendam banjir.
“Ada 93 petugas kita yang harus berjibaku melawan banjir saat ini, Nah, ini catatan kami masih ada 4 kecamatan 22 desa. Total 93 petugas Pantarlih yang masih berjibaku dalam menyelesaikan coklit ini,” ujar Komisioner KPU Kabupaten Pati, Supriyanto pada Selasa (7/3).
Supriyanto mengungkapkan, para Pantarlih rela melakukan blusukan ke daerah yang masih terendam banjir lantaran batas akhir coklit telah ditetapkan hingga 14 Maret 2023.
Petugas Pantarlih bahkan rela melewati banjir sedalam 2 meter menggunakan sampan atau perahu getek.
“Ini perlu diketahui pelaksanaan coklit ini dilakukan mulai 12 Februari sampai 14 Maret 2023. Kebetulan usai Pantarlih dilantik, beberapa hari kemudian beberapa wilayah di Pati terdampak bencana banjir,” ungkapnya.
Salah satu Pantarlih Desa Ngastorejo, Ahmad Kasturi menuturukan kondisi banjir membuat pekerjaannya kian berat. Ia mengaku harus turun dari prahu dan menerjang banjir sedalam 2 meter.
“Ini adalah tugas untuk menyukseskan Pemilu. Saya berusaha untuk menyelesaikan tepat waktu. Walaupun banjir, kami wajib menyelesaikannya. Kadang kami menggunakan perahu,” katanya.
Sementara di wilayah tugasnya, terdapat 260 data pemilih yang harus di coklit. Sisanya 20 persen data belum coklit. Ia juga berharap kekurangan data tersebut dapat selesai sebelum 14 Maret 2023.
“Ini yang belum kedata sekitar 20 persen dari 260 pemilih. Ini dari awal bertugas, banjir terus,” imbuhnya. (Lingkar Network | Harianmuria.com)