PATI, Harianmuria.com – Sejumlah wilayah di Pati terendam banjir setelah hujan deras yang terjadi pada Kamis (14/7) dini hari. Berdasarkan data yang dihimpun, banjir terjadi di Kecamatan Pati, Sukolilo, Tayu, Wedarijaksa, dan Trangkil. Sedangkan di Kecamatan Pati seperti Jalan Pemuda, Alugoro Pati Kota hingga Jalan Pati-Tayu tepatnya di Desa Tambaharjo pun turut tergenang banjir.
Tak hanya wilayah Pati Kota, beberapa desa di kecamatan lain juga diterjang banjir seperti Desa Kadilangu Kecamatan Trangkil dan Desa Kebonagung Kecamatan Wedarijaksa. Akibat banjir di Pati yang melanda di sejumlah titik menyebabkan kemacetan panjang. Namun belum diketahui secara pasti berapa desa yang mengalami kebanjiran dan berapa jumlah kerugian yang ditanggung.
RSUD RAA Soewondo Pati pun ikut tergenang banjir akibat hujan deras. Akibatnya, ruang perawatan di rumah sakit tersebut ikut tergenang air.
2 Desa di Tayu Pati Diterjang Angin Puting Beliung
Berdasarkan video yang beredar di media sosial tampak sejumlah ruang perawatan lantai dasar terendam banjir. Tampak pula beberapa pegawai RSUD RAA Soewondo sedang membersihkan genangan air yang disertai lumpur.
Beberapa ranjang pasien pun terlihat tergenang air dan dikeluarkan dari ruang perawatan. Pasien juga dipindahkan ke tempat yang lebih aman. Hingga berita ini diterbitkan, kondisi banjir yang menggenangi RSUD RAA Soewondo Pati surut dan hanya menyisakan lumpur bekas banjir.
Banjir di Pati ini pun menyita perhatian netizen. Suwoyo, salah satu netizen yang mengaku bahwa daerah tempat tinggalnya tak pernah kebanjiran. Namun kali ini, justru daerah tempat tinggalnya ikut tergenang banjir yaitu Desa Semampir.
Petambak Akui Merugi Akibat Banjir Rob
“Semampir, Pati Kota. Paling jarang kena banjir, tapi kali ini kebagian juga,” tulisnya di akun Facebook.
Sedangkan, Sukadi Bambang mengatakan bahwa wilayah Pasar Sleko Pati tutup dan para pedagang tidak berjualan karena terminal Kembang Joyo kebanjiran.
“Terminal Pati Kota tutup, lur. Pasar Sleko sepi pada tutup semua, dan jalan depan Pasar Sleko tidak bisa dilewati,” kata Sukadi Bambang melalui video yang diunggah di media sosial Facebook. (Lingkar Network | Harianmuria.com)