KUDUS, Harianmuria.com – Pondok Tahfidz Modern Al-Aqsha (PTMA) Kudus menyelenggarakan kegiatan Hari Lahir (Harlah) kelima yang bertajuk “Mencetak Kader Pemimpin Umat yang Huffadz dan Teknokrat” di Kampus Baru PTMA Kudus, di Dukuh Proko, Kecamatan Kaliwungu pada Minggu, 10 November 2024.
Selain peringatan Harlah, dilangsungkan juga kegiatan Peletakan Batu Pertama Gedung Asrama Kampus Baru PTMA Kudus oleh Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) Prof. Dr. KH. Amal Fathullah Zarkasyi, MA.
Pada kesempatan ini, Pimpinan PTMA Kudus, H. Choirul Anwar, S.Th.I, M., menyampaikan jika PTMA Kudus merupakan pondok khidmah Al-Qur’an, dimana nantinya dapat memberikan manfaat sebesar-besarnya dan seluas-luasnya untuk untuk masyarakat sekitar.
Berdirinya PTMA Kudus, karena wejangan dari para kyai Gontor, saat pendiri pondok bersilaturahim ke Gontor.
“Kami masih ingat nasehatnya, bunyinya seperti ini. Silahkan mulai membuat pondok, meskipun dari kandang ayam,” kata Choirul saat menceritakan sejarah terbentuknya PMTA Kudus pada sambutannya.
Ia menambahkan saat kegiatan silatnas Pondok Alumni Gontor, ditekankan jika Pondok Alumni Gontor harus mengikuti program muadalah (penyetaraan).
Choirul mengaskan, jika PTMA merupakan pondok muadalah KMI (Kulliyatul Mu’allimin Al-Islamiyyah) yang mana kurikulum seperti layaknya di Gontor, baik itu dari program Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) maupun wajib berbahasa Arab dan Inggris bagi setiap santrinya.
“Kami memadukan sistem KMI dengan basis Tahfidzul Qur’an (Menghafal Al-Qur’an),” tambahnya.
Awal berdiri PTMA, luas tanah yang diwakafkan oleh pendiri pondok, seluas 608 meter. Namun, seiring berjalannya waktu dan meningkatnya kepercayaan masyarakat sekitar terhadap pondok, total luas tanah wakaf yang dimiliki PTMA Kudus saat ini berjumlah 15.900 meter.
“Pembangunan asrama baru sebagai bentuk perhatian pondok kepada santri, dengan memberikan tambahan fasilitas asrama dan kamar mandi bagi para santri,” pungkasnya.
Sementara itu, Pimpinan PMDG, Prof. Dr. KH. Amal Fathullah Zarkasyi, MA., mengungkapkan rasa syukur yang luar biasa bisa hadir dalam kegiatan ini. Pondok pesantren merupakan penerus risalah nabawiyyah (pesan-pesan nabi), dan ulama merupakan warasatul anbiya (pewaris nabi).
Ia menambahkan jika ide dasar pendirian Gontor adalah bagaimana memadukan ilmu umum dan ilmu agama, bahasa Arab dan Inggris.
“Tahun 1936 merupakan awal berdirinya KMI. KMI sendiri memiliki artin persemaian guru-guru,” kata Kyai Amal.
Terakhir, ia berdo’a semoga dengan dibangunnya kampus baru PTMA ini, bisa memberikan lebih kebermanfaatan bagi santri-santri dan gurunya, serta bagi masyaraka sekitar secara meluas.
“PTMA Kudus sebagai pilot project atau percontohan Tahfidz Al-Qur’an dan Kurikulum Mu’allimin pertama,” ungkapnya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Kementrian Agama (Kemenag Kudus), Suhadi S.Ag., M.S.I, menjelaskan jika PTMA Kudus merupakan Pondok Alumni Gontor pertama di wilayah eks Karesidenan Pati yang memiliki SK Muadalah. Dengan terbitnya SK ini, diharapkan kedepannya mampu mewadahi para santri untuk terus melanjutkan studinya dan berkiprah nantinya baik dipemerintahan maupun di masyarakat.
“Terima kasih karena telah bersinergi dengan Kemenag dalam memperjuangkan pendidikan keagamaan,” kata Suhadi dalam sambutannya. (Lingkar Network | Muhammad Aminudin – Harianmuria.com)