BLORA, Harianmuria.com – Ramah dan bersahaja, itulah kesan pertama saat bertemu dengan Siti Rochmah Yuni Astuti. Wanita yang akrab disapa Mak’e Ketut Sanjaya itu menjabat sebagai anggota DPRD Blora yang terpilih dalam tiga periode dari fraksi yang berbeda.
Selain itu, ia juga juga menduduki Ketua Sedulur Seniman Blora (SSB), penyanyi, pemilik orkes musik Sanjaya, dan owner rumah makan Bamboe Sanjaya yang terkenal di Blora.
Siti Rochmah Yuni Astuti terlahir dan dibesarkan di Dukuh Badong, Desa Gedongsari, Kecamatan Banjarejo, Kabupaten Blora, Jawa Tengah.
“Ibu saya dulu itu penjual nasi pecel. Saya kalau pagi bantu jualan nasi pecel, kalau sore warung kopi dan sayur lontong,” ucapnya, Kamis (27/10).
Berangkat dari kondisi yang kurang beruntung, membuat Ketut menjadi pribadi yang mandiri. Saat menduduki bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP), ia mulai menekuni hobinya dalam menyanyi.
Seiring berjalannya waktu, Mak’e Ketut Sanjaya yang mengaku mewarisi darah seni dari ayahnya ini mulai mendapat panggilan untuk menyanyi dari panggung ke panggung.
“Waktu itu sudah jadi penyanyi. Saya itu paling sering diundang ke Rembang, acara sedekah laut di Tasik Agung. Itu alhamdulillah sawerannya, bisa untuk bantu-bantu orang tua, disamping untuk biaya sekolah. Sampai yang ngundang itu seperti saudara,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa proses yang telah dilewati itulah yang mengantarkannya menjadi seorang anggota dewan seperti sekarang.
“Dengan kata lain, Mak’e itu tergolong mandiri ya. Banyak orang-orang sekarang ketika sudah mendapatkan karir, sekolah dianggap kurang penting. Mungkin itu yang menunjang Mak’e sekarang ini menjadi anggota dewan,” ujarnya.
Disisi lain, Mak’e saat ini juga menjadi pemilik resto dan cafe terbesar di Kabupaten Blora dengan nama warung makan Bamboe Sanjaya yang menawarkan sensasi kulineran yang berbeda.
Lokasinya berada di Jalan Raya Blora-Randublatung KM 05, Badonggeneng, Klopoduwur, Kecamatan Banjarejo dan dekat dengan Kampung Samin. Sedangkan untuk askses ke sana dapat ditempuh dengan kendaraan roda dua maupun empat.
Adapaun fasilitas yang disediakan di rumah makan miliknya ini pun cukup banyak. Mulai dari kolam renang anak-anak, pemancingan, ruang pertemuan, mushola, toilet, hingga gazebo.
“Khusus ayam, itu ayam kampung asli. Harganya kalau seperti ikan bakar, itu satu paketnya Rp30 ribu, ayam bakarnya Rp 35 ribu, itu sudah komplit ada minumnya,” tuturnya. (Lingkar Media Network | Lilik Yuliantoro – Harianmuria.com)