BLORA, Harianmuria.com – Kepala Desa (Kades) Kentong, Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, Muntahar menjalani sidang kedua di Pengadilan Negeri (PN) Blora atas kasus pemalsuan Surat Keputusan (SK) pengurus Rukun Tetangga (RT), Rabu (22/2).
Muntahar selaku kepala desa Kentong dilaporkan dengan Pasal 263 ayat 1 Jo Pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHP. Meski sempat ditahan dan mendekam dibalik jeruji besi sekira dua mingguan, kini dirinya resmi ditetapkan sebagai tahanan kota.
Sedangkan sidang kedua tersebut dilakukan dalam rangka pemeriksaan saksi-saksi. Dalam kesempatan itu, Jaksa Penuntut Umum menghadirkan saksi sebanyak 6 orang mantan calon Perangkat Desa yang tidak lolos.
Diketahui, Sekdes Kentong Herwanto sempat dicurigai lantaran mengundurkan diri dari jabatannya pada bulan Oktober 2022 lalu. Pengunduran yang dilakukannya ini diduga berkaitan dengan kasus surat domisili dalam penjaringan Perangkat Desa (Perades).
Sedangkan menurut kuasa hukum Capraga (Calon Perangkat Desa Gagal) Mulyono melaporkan Kades Kentong terkait manipulasi nilai. Muntahar disebut telah meloloskan Herwanto menjadi Sekdes karena mendapatkan nilai pengabdian 8 sebagai RT.
“Sesuai Perbup, kalau domisili lebih 1 tahun bisa dapat nilai 8. Setelah kita cek, yang bersangkutan ternyata domisilinya kurang dari 1 tahun, sehingga nilainya kok dikasih 8, makanya kita laporkan dari sini. Ternyata ada pengembangan yang lain, kami laporkan adalah soal manipulasi nilai, termasuk dugaan tindak pidana pasal 263 ayat 1, termasuk pemalsuan dokumen,” ucap Mulyono.
Atas kasus tersebut, Muntahar terseret dugaan kasus pemalsuan SK pengurus RT. Dimana Berkat SK tersebut, yang bersangkutan bisa mendapat pembobotan nilai dan lolos menjadi Parades. (Lingkar Network | Hanafi – Harianmuria.com)