PATI, Harianmuria.com – Ribuan nelayan yang tergabung dalam Front Nelayan Bersatu (FNB) menggelar demo di depan gedung Pemkab Pati dan DPRD Pati, Jumat (13/1).
Beberapa tuntutan diajukan, diantaranya meminta penurunan tarif 10 persen Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 85 Tahun 2021.
“Jika dulu kita hanya dikenai pra-produksi, sekarang kita dikenai pasca-produksi. Yang mana kita dipatok pajak 10 persen, itu berat sekali,” ungkap Koordinator Aksi Demo, Hadi Sutrisno.
Selain itu, kebijakan Penangkapan Ikan Terukur (PIT) yang diharuskan mengenakan aplikasi di gawai juga dianggap tidak tepat. Hadi mengaku, banyak dari Sumber Daya Manusia (SDM) nelayan yang masih gagap dalam teknologi.
Dalam demo itu, mereka juga menuntut agar area penangkapan ikan di perairan Indonesia diperluas. Kebijakan yang berkaitan dengan pelanggaran nelayan juga dituntut untuk diperbaiki kembali.
“Di tengah situasi kondisi saat nelayan sedang paceklik seperti saat ini. Kebijakan penangkapan ikan terukur melalui aplikasi HP sulit dijalankan. Adanya peraturan daerah atau wilayah penangkapan ikan, kita minta agar wilayah kita makin luas,” tambahnya.
Undang-Undang (UU) Cipta Karya pun juga disinggung, mereka khawatir aturan yang dianggap masih lemah itu tidak berpijak pada nelayan.
Dalam kesempatan itu, Pj Bupati Pati Henggar Budi Anggoro menemui para nelayan yang melakukan aksi unjuk rasa yang menuntut Penurunan PNBP.
“Saya sudah keluarkan surat dukungan untuk sedulur-sedulur semua, kaitannya yang pertama tentang penurunan terkait apa yang ada di PP No. 85 Tahun 2021,” ungkap Pj Bupati menemui pengunjuk rasa.
Pihaknya juga menjelaskan bahwa dalam surat dukungan yang ia buat telah menjelaskan terkait tuntutan para nelayan yang meminta PNBP turun menjadi 5 persen. Surat tersebut telah ditujukan kepada Presiden RI dan ditembuskan ke Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Sekretaris Kabinet, dan Gubernur Jawa Tengah sejak tanggal 7 Januari 2023 setelah dilakukannya audiensi bersama Paguyuban Mitra Nelayan.
Merespons banyaknya massa yang turun ke jalan, Pj Bupati Pati menyampaikan dukungan dan apresiasinya terhadap para pedemo karena pada kesempatan ini.
Nelayan tidak sekedar melakukan aksi dan menyampaikan aspirasi, melainkan juga memberikan bantuan logistik kepada korban bencana banjir yang melanda Kabupaten Pati.
Bantuan tersebut diserahkan secara simbolis oleh perwakilan dari Paguyuban Nelayan Mina Santosa kepada Pj Bupati Pati.
“Matur Nuwun. Semoga ini bermanfaat bagi saudara-saudara kita semua (korban banjir). Ini adalah langkah positif dari kawan-kawan Paguyuban Nelayan Mina Santosa, bukan hanya aksi belaka, tapi lebih untuk kepentingan sosial,” ungkap Henggar.
Dalam aksi tersebut, puluhan demonstran sempat memaksa masuk gedung DPRD dengan mendobrak gerbang. Hingga akhirnya, Ketua DPRD yang kemudian disusul PJ Bupati Henggar Budi Anggoro datang menemui mereka. (Lingkar Network | Arif Febriyanto – Harianmuria.com)