REMBANG, Harianmuria.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang resmi merilis program yang ditagetkan menekan angka penyakit stunting atau gagal tumbuh kembang anak. Program tersebut ditujukan setelah berhasil menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Rembang.
Program TELPONI (Temokno Laporno dan Openi), Dinas Kesehatan Rembang bakal menjadikannya sebagai alat penekan kasus stunting.
Acara launching berlangsung di Pantai Pasir Putih Wates Desa Tasikharjo Kecamatan Kaliori pada Kamis (15/12). Rilisnya program tersebut ditandai dengan pelepasan balon oleh Wakil Bupati Rembang Mochammad Hanies Cholil Barro’ bersama Ketua TP PKK Kabupaten Hasiroh Hafidz, Wakil Ketua PKK Kabupaten yang juga istri Wabup, Siti Halimatussya’diyah dan jajaran Dinas Kesehatan.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang, Ali Syofii mengatakan suksesnya inovasi TELPONI dalam menekan AKB dan AKI akhirnya tersebut kini juga dibuat menyasar kasus stunting.
“Ini program proaktif untuk menyelesaikan berbagai permasalahan kesehatan. Petugas kesehatan terhubung satu link dengan kader kesehatan di ujung tombak terdepan melakukan identifikasi permasalahan kesehatan, mengidentifikasi, melaporkan dan mengintervensi yang semuanya tertata dalam suatu sistem,” terangnya.
Ali berharap dengan TELPONI angka stunting di Kabupaten Rembang bisa turun di bawah 10 persen. Mengingat saat ini, menurut data dari elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM) stunting di Rembang 11,8 persen dari total 36.500 balita.
Sementara itu, Wakil Bupati Hanies memiliki harapan besar terhadap TELPONI STUNTING dalam menangani sekitar 4.400 bayi yang menderita stunting sekaligus mencegah adanya kasus baru.
Dalam kesempatan itu Wabup yang juga dipercaya sebagai Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Rembang menyampaikan terimakasih kepada KPM, TPK dan kader TELPONI yang menjadi garda terdepan dalam perang melawan stunting.
“Tepuk tangan untuk kita semua, tapi kita perlu bekerja lebih keras lagi. Karena 11,8 persen ini meskipun sudah memenuhi target nasional tapi kita punya target internal yakni mencapai satu digit di 2024 nanti dan tidak ada lagi kasus stunting baru, saya optimis melihat semangat dari kawan-kawan kader ini,” ungkapnya. (Lingkar Network | R Teguh Wibowo – Harianmuria.com)