REMBANG, Harianmuria.com – Sebagai sarana program kesehatan pemerintah dalam pencegahan penyakit gagal tumbuh anak atau stunting, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang mengadakan jalan sehat dalam kemeriahan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-58, Minggu (20/11).
Kegiatan yang berpusat di jalan Kartini depan kantor Dinas Kesehatan itu dihadari Bupati Rembang, Abdul Hafidz. Dirinya mensosialisasikan apa itu penyakit stunting dan sejumlah cara pencegahannya.
Penyakit stunting sendiri tengah menjadi perhatian pemerintah pusat. Pasalnya anak yang terkena stunting ini, juga dapat menghambat tumbuh kembang otak, sehingga mengancam generasi penerus bangsa.
Sehingga minum tablet tambah darah bagi remaja putri menjadi hal yang didengungkan pada acara tersebut.
Sebagaimana diketahui, remaja putri di Indonesia yang mengalami kurang darah ada 30 persen. Sedangkan kekurangan sel darah merah atau anemia merupakan salah satu faktor kelahiran anak dengan berisiko stunting.
“Hari ini sekalian kita memulai untuk minum tablet penambah darah dalam rangka mencegah stunting, bagi remaja putri. Lalu mulai kapan remaja putri bisa minum tablet tambah darah? Yaitu mulai usia 12-18 tahun, rata-rata ketika duduk di bangku SMP atau SMA,” ujar Bupati Hafidz.
Pada kesempatan itu, Kabid Kesehatan Masyarakat Dinkes Rembang, dr Dini Nuraida mengatakan konsumsi tablet tambah darah sebaiknya satu tablet seminggu sekali.
“Minum tablet penambah darah anjurannya itu seminggu sekali satu tablet. Itu dilakukan selama 52 minggu,” terangnya.
Meskipun ada droping tablet tambah dari pemerintah, dr Dini menyebut ketersediaannya belum bisa menyentuh remaja putri secara keseluruhan dan hanya sebatas pemicu saja.
Dengan demikian, diharapkan masyarakat bisa memahami betapa pentingnya tablet tersebut dan bisa mandiri dalam membelinya.
Harga dari tablet penambah darah juga terbilang murah atau terjangkau. Dari berbagai merk rata-rata kisaran harga di bawah Rp 40 ribu. (Lingkar Network | R Teguh Wibowo – Harianmuria.com)