Harianmuria.com – Bulan Oktober wilayah-wilayah di Indonesia mulai sering diguyur hujan. Peralihan musim ini biasanya membawa ancaman penyakit mulai dari masuk angina, pilek, demam, bahkan demam berdarah dengue (DBD).
DBD sendiri disebabkan oleh virus dengue yang dapat menyerang siapa saja dan tanpa pandang usia. Sehingga keberadaan nyamuk aedes aegypti yang membawa virus ini perlu untuk dihindari.
Berdasarkan dari data Kementerian Kesehatan, ada lebih dari 13.000 kasus DBD terjadi di seluruh Indonesia selama musim penghujan tahun kemarin.
Sementara gejala yang kerap muncul pada penderita DBB orang dewasa, yaitu sakit kepala, muram, demam mendadak, dan nyeri di seluruh tubuh. Biasanya untuk usia dewasa, gejala-gejala tersebut dapat langsung dirasakan dan disadari.
Lain halnya jika DBD menjangkit anak usia balita, orang tua perlu mengenali apa saja gejala-gejala tersebut. Sebab penanganan medis DBD pada anak akan menimbulkan resiko lebih berbahaya.
Dilansir dari Halodoc, gejala demam dangue yang seringkali dijumpai pada anak, diantaranya:
- Demam tinggi selama 13 sampai 14 hari setelah digigit nyamuk
- Mulai merasakan mual dan sakit kepala
- Anak mengeluhkan nyeri otot dan pegal-pegal di seluruh tubuh
- Mulai muncul ruam atau kemerahan di kulit anak
Di kondisi lain, apabila saat itu imunitas anak yang tidak terlalu kuat akan memperparah sakitnya. Gejala yang muncul biasanya dimulai antara 24 jam hingga 48 jam setelah suhu tubuh turun. Adapun gejalanya yaitu:
- Sakit di bagian perut atau merasa nyeri saat ditekan
- Perubahan suhu secara drastis dari demam ke hipotermia
- Muntah terus
- Muntah darah atau mengalami feses berdarah
- Mimisan
- Gusi bersarah tanpa sebab
- Jumlah trombosit mengalami penurunan
- Kerja organ limpa mengalami kerusakan
- Anak merasa gelisah, mudah tersinggung, lelah, dan mudah marah
- Ditemukan kebocoran plasma saat pemeriksaan
Selain itu, ada tahapan berikutnya dari DBD yang diamali anak, yakni dengue syok syndrome atau DSS. Gejala demam pada tahapan ini dapat menyebabkan kematian karena keterlambatan penanganan. (Harianmuria.com)