Senin, Juli 14, 2025
  • Box Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Kerjasama & Iklan
  • Disclaimer
Harianmuria.com
  • Home
  • Nasional
    • Jabodetabek
    • Jawa Barat
    • DIY
    • Jawa Timur
  • Seputar Jateng
    • Pati
    • Kudus
    • Jepara
    • Rembang
    • Demak
    • Semarang
    • Blora
    • Grobogan
    • Kendal
  • Artikel
    • Kesehatan
    • Lifestyle
    • Parenting
    • Tips
    • Travelling
    • Silabus & RPP
    • Opini
  • Hukum & Kriminal
  • Politik
  • Pendidikan
  • HMTV
  • Box Redaksi
No Result
View All Result
Harianmuria.com
  • Home
  • Nasional
    • Jabodetabek
    • Jawa Barat
    • DIY
    • Jawa Timur
  • Seputar Jateng
    • Pati
    • Kudus
    • Jepara
    • Rembang
    • Demak
    • Semarang
    • Blora
    • Grobogan
    • Kendal
  • Artikel
    • Kesehatan
    • Lifestyle
    • Parenting
    • Tips
    • Travelling
    • Silabus & RPP
    • Opini
  • Hukum & Kriminal
  • Politik
  • Pendidikan
  • HMTV
  • Box Redaksi
No Result
View All Result
Harianmuria.com
No Result
View All Result
Home Artikel

Ulama-ulama Kharismatik dan Bersejarah di Kudus Sebagai Penerus Perjuangan Dakwah Walisongo

Sekar Sari by Sekar Sari
6 September 2022
in Artikel
0 0
Ulama-ulama Kharismatik dan Bersejarah di Kudus Sebagai Penerus Perjuangan Dakwah Walisongo

ILUSTRASI: Makam salah satu ulama kharismatik KH Raden Asnawi Kudus di komplek masjid Menara Sunan Kudus. (Intagram @kang.hanan/Harianmuria.com)

1.4k
VIEWS
Share on FacebookShare on WatsApp

Harianmuria.com – Selain keberadaan makam dua Walisongo yang sangat dihormati, juga adanya ratusan pondok pesantren, menjadikan wilayah ini dikenal dengan sebutan kota santri. Pernah menjadi pusat penyebaran Islam pada zamannya, Kudus pun melahirkan ulama-ulama kharismatik sebagai penerus perjuangan dakwah Sunan Kudus dan Sunan Muria.

Siapa sajakan ulama kharismatik yang dalam penyebaran ajaran Islam di Kudus? Simak ulasannya berikut ini.

KH Raden Asnawi           

KH Raden Asnawi memiliki nama kecil Raden Ahmad Syamsi lahir di Kudus pada 1861 Masehi. Ia merupakan putra dari H. Abdullah Husnin dan Raden Sarbinah.

Raden Asnawi Syamsi termasuk keturunan ke-14 dari Sunan Kudus (Raden Ja’far Shodiq) dan keturunan kelima dari Kiai Haji Mutamakin seorang wali di Desa Kajen, Margoyoso Pati yang hidup pada zaman Sultan Agung Mataram.

Dalam berdakwah, Raden Asnawi melakukan interaksi langsung dengan komunitas muslim Kudus. Raden Asnawi mempelopori adanya tradisi pengajian Islam yang terkenal dengan nama Pengajian Pitulasan yang digelar digelar secara khusus, yakni setiap hari ke tujuh setiap bulan kalender Hijriah di Menara Kudus.

Ulama kharismatik pendiri organisasi Nahdlatu Ulama (NU) ini juga dikenal memiliki karomah. Dalam suatu riwayat diceritakan, pendiri Madrasah Qudsiyyah ini pernah membuat takut dan gentar para penjajah Belanda. Saat itu, Raden Asnawi dianggap sebagai penggerak kerusuhan untuk membangkang pemerintahan kolonial Belanda, sehingga ia di sempat dimasukkan ke penjara.

Raden Asnawi wafat pada hari Sabtu Kliwon tanggal 26 Desember 1959 M pada usia 98 tahun dan dimakamkan di di kompleks Makam Masjid Menara Kudus di jalan Menara, Pejaten, Desa Kauman, Kec. Kota Kudus, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.

Kyai Haji Muhammad Arwani Amin Kudus

Kyai Haji Muhammad Arwani Kudus lahir pada tanggal 5 September 1905 atau 5 Rajab 1323 H di Madureksan, Kerjasan. Ia dikenal dengan sebutan Mbah Arwani, yang merupakan guru para ulama dan penghafal Al Qur’an tersebar di Indonesia.

Mbah Arwani mengajarkan Al Qur’an pertama kali di Masjid Kenepan Kudus, pada saat itu ia menyelesaikan pendidikan nyantri di Pondok Pesantren al-Munawwir Krapyak Yogyakarta. Saat itu, kebanyakan santrinya berasal dari luar kota Kudus. Seiring berjalannya waktu, banyak santrinya yang mulai berdatangan dari  luar provinsi, luar pulau Jawa, bahkan saat ini ada yang berasal dari luar negeri seperti Brunei Darussalam dan Malaysia.

Pada tahun 1979 Masehi, mbah Arwani mendirikan pesantren yang diberi nama Yanbu’ul Qur’an yang berarti Sumber al-Qur’an. Ponpes tersebut meruapakan pondok huffadz terbesar yang ada di kota Kudus. Di pondok pesantren itulah para santri menimba ilmu Qira’at Sab’ah.

KH M Arwani Amin Sa’id juga dikenal masyarakat sebagai seorang ulama yang memiliki kelebihan luar biasa. Banyak yang mengatakan bahwa KH Arwani Amin adalah seorang wali. Beberapa santrinya mengatakan bahwa KH Arwani Amin memiliki indra keenam dan dapat mengetahui apa yang akan terjadi dan melihat apa yang tidak terlihat.

Selain itu, Mbah Arwani terkenal jenius, karena sudah hafal al-Qur’an terlebih dahulu pada umur 9 tahun. Ia bahkan hafal Hadits Bukhori Muslim dan menguasai Bahasa Arab dan Inggris. Kecerdasan dan kejeniusan  inilah yang menggugah para murid-murid nya lebih tekun belajar.

Mbah Arwani wafat pada  tanggal 1 Oktober tahun 1994 M pada  usia 92 tahun (dalam hitungan Hijriyah). Beliau dimakamkan di komplek Pesantren Yanbu’ul Qur’an Kudus.

KH Ahmad Basyir

KH Ahmad Basyir lahir 30 November 1924 Masehi di Jekulo, Kudus. Ia merupakan putra dari Kyai Mubindan dan Nyai Dasirah. Semasa mudanya sekitar tahun 1944-1945, KH Ahmad Basyir muda bergabung di Badan Perjuangan Republik Indonesia (BPRI). Namun setelah menjadi aktivis dan mengembara ilmu ke berbagai Kiai, ia memutuskan untuk  kembali ke Jekulo pada tahun 1949 dan mengabdi pada K.H. Yasin. Dari sanalah KH Ahmad Basyir mendapatkan ijazah Dalail al-Khoirat beserta hizib-nya atas ketekunannya menjalankan ritual riyadhah.

Pada tahun 1969, Kiai Basyir mendirikan Madrasah Diniyah Nurul Ulum Jekulo Kudus. Lalu ia mewakafkan sebuah bangunan kuno di sebelah utara masjid Kauman. Pada tahun 1970 bangunan tersebut dijadikan sebuah pondok pesantren.

Kiai Basyir merupakan seorang ulama yang mentradisikan riyadhoh (laku prihatin) sejak masih berusia muda. Tradisi itu masih beliau pegangi hingga usia 88 tahun. Ia juga memegang falsafah ilmu dan memiliki prinsip jika ingin sebuah ilmu itu bermanfaat maka harus diamlakan walau hanya satu kali.

Banyak hal yang dapat diteladani dari Kiai Basyir, yaitu kegigihannya dalam menuntut ilmu, kreatifitas hidup, perjuangan hingga akhlaqul karimah yang menjadi tempat para santri dan masyarakat berkiblat.

Kiai Basyir wafat pada 18 Maret 2014 Masehi dan dimakamkan di kompleks pemakaman sekitar Pondok Pesantren Darul Falah Jekulo Kudus, Jawa Tengah

KH Sanusi Ali

KH Sanusi Ali atau yang lebih dikenal dengan  Mbah Sanusi Ali berasal dari desa Jekulo, Kudus. Ia merupakan sosok waliyullah yang sangat luar biasa, bahkan ada yang mengatakan keramatnya mirip dengan ulama besar Syekh Abdul Qadir al-Jailani.

Dalam menyebarkan ajaran Islam, Mbah Sanusi Ali lebih senang melayani dan terjun langsung ke masyarakat daripada mendirikan sebuah pesantren. Mbah Sanusi sering melakukan riyadlah dengan bertapa di puncak Argo Jimbangan, salah satu puncak di Gunung Muria selama 40 hari.

Dalam catatan sejarah, konon pada saat itu ada seorang saudagar Kudus tengah dihadang oleh para perampok di tengah jalan. Lalu saudagar tersebut berkali-kali menyebut nama Mbah Sanusi dan tiba-tiba tanpa disangka Mbah Sanusi datang kemudian nmenolongnya.

Selain itu, Mbah Sanusi juga dikenal mampu menaklukkan macan yang beringas dan menjadikannya pendamping khususnya saat melakukan tapa brata. Konon katanya, macan itulah yang selalu membawakan bumbung air untuk berwudhu untuk Mbah Sanusi menjalankan sholat lima waktu.

Ada sebuah riwayat mengatakan, Mbah Sanusi pernah suatu hari  pergi  ke sebelah barat daya kota Jogyakarta, daerah Laut Selatan. Di laut tersebut, konon  terdapat Masjid Nabi Khidlir as yang dapat dilihat oleh Mbah Sanusi. Namun ketika Mbah Sanusi memasuki masjid tersebut, seketika bangunannya tenggelam ke dasar laut. Namun saat keluar dari masjid, tubuhnya sama sekali tidak basah.

Setelah kejadian itu, ia mendapat karomah dari Allah berupa sebuah Kembang Jaya Sampurna yang berbentuk  kayu. Katanya, barang siapa memiliki pusaka itu, oramng tersebut akan memiliki kedudukan sebagaimana para ratu. Sehingga pada saat itu, apabila ada Bupati Kudus yang sedang jatuh sakit, abdi dalemnya akan diperintahkan untuk meminta obat kepada Mbah Sanusi. Lalu Bupati tersebut  diberi satu keping uang godem oleh Mbah Sanusi untuk direndam didalam air lalu  diminum.

Mbah Sanusi wafat dan dimakamkan di dimakamkan di desa Kauman, Jekulo, kec. Jekulo, Kudus.

KH Yasin

KH Yasin memiliki nama asli Sukandar berasal dari Desa Cebolek (Kajen), KecamatanMargoyoso, Pati. Nama Yasin diperolehnya ketika ia telah menunaikan ibadah haji. KH Yasin merupakan putra  dari H Amin dan Salamah.

Saat masih remaja, ia menuntut ilmu di berbagai pondok pesantren. Yakni pesantren Sidogiri, pesantren Pekalongan, dan Bangkalan Madura yang pada saat itu pengasuhnya adalah Mbah Kholil, seorang ahli nahwu.

Pada tahun 1918, Mbah Yasin mendirikan sebuah pondok pesantren Bareng (Al Qaumaniyyah) yang berada di wilayah Jekulo. Latar belakang, ia mendirikan ponpes tersebuta karena banyaknya anak-anak yang ingin menunut ilmu agama dirumahnya dan atas saran dari sang guru, Mbah Sanusi.

Karena saat itu belum banyak santri, maka baru  pada 1923 pondok tersebut baru diresmikan dan diberi nama ponpes Al Qaumaniyyah. Dalam catatan sejarah, Al Qaumaniyyah merupakan nama untuk memudahkan pembaca. Pada masa Mbah Yasin,pesantren ini belum dinamai, namun para santri pada saat itu menyebutnya pondok Mbareng. Sebab secara historis pondok Mbareng ini dulu belum terlalu dijangkau kendaraan umum, sehingga jika ada yang ingin ke sana cukup menyebut pondok Mbareng.

Mbah Yasin wafat pada hari Rabu Pon tanggal 30 Desember 1953 Masehi dan dimakamkan di desa Kauman, Jekulo, kec. Jekulo, Kudus.

Demikian nama-nama ulama kharismatik  yang menyebarkan ajaran Islam pasca Walisongo di kota Kudus. Dan tentunya masih ada banyak tokoh-tokoh keagamaan di Kudus yang ikut berperan dalam memperjuangkan dakwah Islam sampai sekarang. (Kontributor Uin – Harianmuria.com)

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari harianmuria.com
Tags: Info KudusInfo MuriaKH Ahmad BasyirKH Raden AsnawiKH Sanusi AliKH YasinkudusKyai Haji Muhammad Arwani Kudusulama-ulama kudusWalisongo

Related Posts

Bupati Demak tekankan transformasi layanan RSUD Sunan Kalijaga.
Kesehatan

HUT ke-76 RSUD Sunan Kalijaga Demak, Bupati Tekankan Transformasi Layanan

11 Juli 2025
Peserta cek kesehatan gratis Blora capai 210.000 orang.
News

Blora Masuk 6 Besar Jateng, 210 Ribu Warga Ikuti Program Cek Kesehatan Gratis

11 Juli 2025
Dari Blora ke Australia, Perjalanan Tri Yuli Setyoningrum hingga Pimpin Sekolah Rakyat
Biografi

Dari Blora ke Australia, Perjalanan Tri Yuli Setyoningrum hingga Pimpin Sekolah Rakyat

8 Juli 2025
Resmi! Mulai Hari Ini, RSUD Randublatung Blora Layani Pasien BPJS
Kesehatan

Resmi! Mulai Hari Ini, RSUD Randublatung Blora Layani Pasien BPJS

7 Juli 2025
Load More
Next Post
SAMBUTAN: Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, saat menyampaikan sambutan pada kunjungan ke Kabupaten Pati, Selasa (6/9). (Arif Febriyanto/Harianmuria.com)

Kunjungan ke Pendopo Kabupaten Pati, Ganjar Pranowo Bahas Persiapan Pemilu 2024

BERITA UTAMA

Rembang Siapkan Bendungan Randugunting Blora sebagai Sumber Air Baku
Highlight

Rembang Siapkan Bendungan Randugunting Blora sebagai Sumber Air Baku

by Basuki
26 Mei 2025
0

Pemkab Rembang berencana memanfaatkan Bendungan Randugunting sebagai sumber air baku untuk mendukung kebutuhan air bersih dan irigasi jangka panjang di...

ANGGARAN

Dampak Efisiensi Anggaran, BKN Terapkan Dua Hari Kerja di Luar Kantor

5 Februari 2025
PKG

80 Persen Warga Jateng Ditargetkan Terima Layanan Pemeriksaan Kesehatan Gratis

5 Februari 2025
INSPEKTORAT

Inspektorat Kudus Telusuri Dugaan Lelang Fiktif dan Penyelewengan Retribusi di Terminal Colo

5 Februari 2025
LPG 3 KG

Prabowo Izinkan Pengecer Jual Elpiji 3 Kg Lagi, tapi Ada Syaratnya

4 Februari 2025

Trending Bulan Ini

  • Rumah Duka RST dr Asmir Salatiga Hadir dengan Layanan Inklusif 24 Jam untuk Semua

    Rumah Duka RST dr Asmir Salatiga Hadir dengan Layanan Inklusif 24 Jam untuk Semua

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Jangan Salah, Begini Cara Bedakan Kartu Keluarga Asli dan Salinan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 10 Rekomendasi Oleh-oleh Khas Rembang yang Paling Banyak Digemari

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • PWI Blora Pilih Ketua Baru di Konferkab 26 Juli, 9 Kandidat Siap Bertarung

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 3 Wartawan Resmi Maju Berebut Kursi Ketua PWI Blora 2025–2028

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Wisata 16 Pantai di Jepara yang Menarik Untuk Dikunjungi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • PPL-KKL UIN Sunan Kudus di BLA Semarang, Dorong Literasi dan Output Riset Nyata

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 580 Personel Gabungan Blora Amankan Pengesahan Warga Baru PSHT Cepu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Patung Arjuna Wiwaha Cepu Ambrol, Warga Khawatir Bahaya Runtuhan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Harianmuria.com

Adalah media online yang menayangkan berita terbaru di Jawa Tengah. Berita yang kami sajikan padat, terpercaya, dan mencakup informasi terkini di wilayah Karesidenan Pati.

© 2024 Harian Muria - PT. MEDIATAMA ANUGRAH PERS

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • News
  • Seputar Jateng
  • Artikel
  • Kajian Islam
  • Majalah Digital
  • HMTV
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Box Redaksi
  • Kerjasama & Iklan

© 2024 Harian Muria - PT. MEDIATAMA ANUGRAH PERS