KUDUS, Harianmuria.com – Tiga santriwati SMP Tahfidz Duta Aswaja Kudus menciptakan inovasi dengan membuat masker wajah berbahan dasar buah parijoto. Ketiga santriwati tersebut merupakan siswi kelas VII, yang ketiganya bernama Syafira Alfatunisa, Wulandari Assyifa Azahra dan Azwa Alifathuzakia.
Guru pembimbing Ekstrakurikuler Karya Ilmiah Remaja (KIR) SMP Duta Aswaja Kudus Wisnu Bayu Murti mengatakan, ide pembuatan masker dari parijoto murni dari inisiatif muridnya. Dirinya pun menceritakan, inovasi yang dibuat oleh muridnya itu bermula saat salah satu siswinya yang bernama Syifa mencari ide unik berbahan alam dari artikel di internet.
“Awalnya itu, mereka cuma googling artikel di internet, dan menemukan ide membuat masker dari parijotho. Karena cukup menarik, jadi saya bantu untuk mengembangkan dan mengarahkannya,” kata Wisnu ketika diwawancarai, Rabu (31/8).
Proses pembuatan masker wajah tersebut, kata Wisnu, tidak begitu rumit. Hanya membutuhkan beberapa tahap mulai dari penumbukan, penjemuran, hingga penyaringan menjadi serbuk masker halus dan kasar. Untuk membuat masker ini, dibutuhkan waktu yang cukup singkat yakni antara tiga hingga empat hari.
“Jadi proses pertama itu buah parijoto dipisahkan dari batangnya, kemudian ditumbuk dan dijemur selama dua hari. Setelah penjemuran ditumbuk lagi menjadi bubuk dan berlanjut proses penyaringan menjadi bubuk halus dan kasar,” paparnya.
Bubuk halus yang sudah ditumbuk tersebut akan dijadikan sebagai masker wajah. Sedangkan serbuk kasar hasil penyaringan akan dijemur lagi untuk diolahnya menjadi teh herbal.
“Jadi, semua bahan kami manfaatkan sebisa mungkin menjadi produk jadi,” terangnya.
Dengan buah parijoto 250 gram, ia mengaku timnya bisa mengolah menjadi bubuk masker seberat 150 gram dengan takaran satu kali masker wajah yang membutuhkan 10 gram sekali pakai.
Pihaknya mengaku tak menemukan kendala yang begitu berat. Hanya saja, masalah ada di harga bahan baku parijoto yang cukup mahal. Sehingga untuk saat ini pembuatan masker tersebut belum bisa diproduksi dengan cukup banyak.
Sementara, Ketua Tim Pembuat Masker Parijoto Assyifa Azahra mengaku senang dan merasa bangga karena timnya dapat membuat produk sendiri. Apalagi, masker parijoto yang asli khas Kudus itu mempunyai banyak manfaat dan khasiat yang baik untuk tubuh.
“Senang bisa membuat masker dari parijoto, masker ini juga punya banyak manfaat. Seperti mengencangkan kulit, membuat kulit halus dan segar, mengandung antioksidan, bermuatan tradisi dan sebagainya,” bebernya. (Lingkar Network | Hasyim Asnawi – Harianmuria.com)