REMBANG, Harianmuria.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang masih memiliki pekerjaan rumah untuk mengembalikan 1.296 anak ke bangku sekolah. Saat ini wilayah kerja tim Gerakan Ayo Sekolah Pol 12 Tahun (Gaspol 12) diperluas ke enam kecamatan. Hingga bulan ini, tercatat ada 179 anak yang kembali mengenyam pendidikan.
Person In Charge (PIC) Penanganan Anak Tidak Sekolah (ATS) Abdul Basir menyampaikan, pada 2021, Pemkab sudah melaksanakan pilot project Gaspol 12 di empat desa, yakni Sridadi, Jeruk, Sidorejo, dan Mojosari. Hasil sementara dari kinerja program ini terdapat 28 anak tidak sekolah yang dikembalikan.
”Masih 33, karena mereka (anak tidak sekolah) menginginkan kembali ke sekolah formal. Tahun ini sudah bisa dikembalikan,” ujarnya pada Rabu (31/8).
Melihat capaian tersebut, Pemkab kembali melaksanakan program memperluas wilayah. Saat ini ada 132 desa di enam kecamatan yang akan disasar, yakni Kecamatan Sarang, Sedan, Kragan, Pancur, Pamotan, dan Sumber. Wilayah-wilayah tersebut dipilih karena masuk dalam penanganan kemiskinan ekstrem.
”Karena ada korelasinya antara kemiskinan dengan lama pendidikan anak. Sehingga, diharapkan melalui program ini, kemiskinan juga bisa terentaskan,” imbuhnya.
Pihaknya sudah melakukan pendataan melalui aplikasi Sistem Informasi Pembangunan Berbasis Masyarakat (SIPBM). Sudah tercatat 44 ribu KK, yang memiliki anak tidak sekolah dengan rentan usia 7-18 tahun.
“Ada 140 ribu jiwa. Di pendataan ini, kami temukan ada 1.475 anak tidak sekolah,” jelasnya.
Disebutkannya yang jadi faktor penyebab diantaranya ada anak yang sudah menikah, bekerja, kondisi keluarga, dan anak-anak yang tidak meneruskan pendidikan karena ijazahnya masih tertahan di sekolah asal. Mengetahui hal itu, tim Gaspol 12 bahkan sempat membantu salah satu anak desa Wuwur itu mendapatkan ijazahnya yang ada di Jakarta.
”Karena kondisi ekonomi keluarga, tidak bisa membayar, sehingga dia tidak bisa sekolah selama dua tahun ini (karena ijazah masih ditahan),” ujarnya.
Dari pendataan tersebut, tahun ini sudah ada 179 anak yang sudah kembali ke sekolah baik itu formal maupun kejar paket. Jadi saat ini menyisakan 1.296 anak yang perlu dikembalikan untuk mengenyam pendidikan.
“Tim Gaspol 12 tidak hanya mengajak, tetapi memfasilitasi dengan cara menjemput bola, kemudian mendaftarkan anak tersebut ke sekolah,” pungkasnya. (Lingkar Network | R Teguh Wibowo – Harianmuria.com)