KAB. SEMARANG, Harianmuria.com – Badan Gizi Nasional (BGN) Wilayah II menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Penjamah Makanan bagi 400 relawan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di The Wujil Resort & Convention, Bergas, Kabupaten Semarang, Minggu (25/5).
Direktur Wilayah II BGN Brigjen Pol Sony Sonjaya menjelaskan, Bimtek ini bertujuan membekali relawan SPPG dengan pengetahuan dan keterampilan khusus dalam menjalankan tugas sehari-hari. Hal ini dilakukan sebagai langkah pencegahan terhadap potensi kasus keracunan makanan.
“Tujuan utamanya agar para relawan SPPG memiliki pengetahuan dan skill yang bisa menjadi dasar mereka dalam menjalankan tugas sehari-hari di tiap-tiap SPPG yang ada,” kata Sony.
Bimtek menghadirkan narasumber dari BPOM, dinas-dinas terkait, serta ahli kesehatan lingkungan. Materi yang diajarkan mencakup cara pengolahan makanan yang aman, seperti mengolah ayam dan ikan, serta penerapan standar kebersihan.
“Relawan harus punya skill dan etika agar makanan yang disajikan layak dan aman dikonsumsi siswa. Ini juga upaya kami mencapai target nol kasus keracunan dalam program MBG,” tandas Sony.
Ia menambahkan, BGN akan memberi teguran hingga sanksi kepada SPPG yang terbukti lalai dan menyebabkan kasus keracunan. “Dari beberapa kasus, kami sudah beri teguran tertulis dan secara langsung. Jika masih ada catatan tambahan, sanksi tegas akan diberlakukan,” tuturnya.
Dalam hal pengelolaan anggaran, BGN kini menggunakan sistem virtual account guna memastikan transparansi dan akuntabilitas. Sistem ini melibatkan dua pihak, yaitu pembuat transaksi dari yayasan dan pihak pemberi persetujuan, sehingga memudahkan pencatatan dan laporan keuangan.
Di Kabupaten Semarang baru ada dua SPPG yang beroperasi, yakni di Kecamatan Jambu dan Bawen. Sony menekankan bahwa pembangunan SPPG didorong oleh kontribusi masyarakat, bukan BGN. Ia mengajak pemerintah daerah untuk membangkitkan partisipasi masyarakat dalam menyukseskan program MBG.
(HESTY IMANIAR – Harianmuria.com)