BLORA, Harianmuria.com – Hujan lebat yang mengguyur wilayah Blora selatan pada Senin (19/5/2025) lalu mengakibatkan longsornya talut jalan di ruas jalur Randublatung–Getas, tepatnya di Dukuh Beran, Kelurahan/Kecamatan Randublatung, Blora.
Talut sepanjang 15 meter yang dibangun bersamaan dengan paket rigid beton itu ambrol dan ambles. Kondisi itu dikhawatirkan bisa membahayakan pengendara, terutama pada malam hari.
Seorang warga setempat, Suhendra, mengungkapkan bahwa longsoran talut tersebut akibat tergerus air hujan, menyebabkan sebagian badan jalan menggantung.
“Itu sudah empat hari, sejak hujan deras yang sempat membuat banjir di beberapa wilayah,” katanya, Jumat (23/5/2025).
Menurut Suhendara, kondisi bahu jalan yang longsor saat ini sangat membahayakan bagi pengendara. “Kita tahu jalur ini sekarang menjadi jalur alternatif yang sering digunakan warga untuk bepergian ke Ngawi dan kota selatan lainnya, atau sebaliknya, sehingga harus segera diperbaiki,” katanya.
Selain itu, minimnya penerangan di lokasi memperbesar potensi risiko kecelakaan, sehingga warga berharap segera dipasang tanda bahaya. “Saya sempat ketemu pak polisi, juga saya sampaikan atas kerusakan itu, biar dikasih police line,” tambahnya.
Dayat, warga lain, mengungkapkan bahwa longsoran talut di jalur Randublatung–Getas ini bukan satu-satunya. Ia menyebut masih ada tiga titik lain di arah selatan, tepatnya di Desa Bodeh, yang juga mengalami longsor.
Dirinya berharap, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) dapat segera menangani longsoran-longsoran ini sebelum kondisinya makin parah.
“Kalau tidak ditangani bisa makin parah, bahkan bisa terancam putus jalurnya. Kalau belum ada perbaikan, mestinya segera diberikan tanda. Soal kewenangan, memang itu kewenangan dari Pemkab Blora,” tandas Dayat.
(HANAFI – Harianmuria.com)