KENDAL, Harianmuria.com – Sedimentasi parah di Pelabuhan Kendal menyebabkan pendangkalan perairan. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kendal pun mengajukan usulan kepada Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk dilakukan pengerukan.
Pendangkalan akibat sedimentasi juga membuat Kapal Motor Penumpang (KMP) Kalibodri yang biasanya ramai diminati pemudik kesulitan bersandar. Kondisi itu menjadikan KMP tersebut tidak beroperasi di Pelabuhan Kendal lagi.
Kepala Dinas Perhubungan Kendal Mohammad Eko mengakui saat ini kondisi sedimentasi di Pelabuhan Kendal sangat parah. Tumpukan sedimentasi tersebut membuat kedalaman kolam Pelabuhan Kendal berkisar pada 3,8 meter. Padahal standar untuk pelabuhan penyeberangan saat air laut tidak pasang adalah sekitar 4 sampai 6 meter.
“Iya, sedimentasinya parah. Kalau sedang pasang kedalamannya bisa mencapai 3,8 meter,” jawabnya saat dihubungi melalui pesan singkat, Kamis (13/2/2025).
Eko menuturkan, pihaknya telah mengajukan usulan kepada Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk dilakukan pengerukan. Namun, hingga saat ini belum juga mendapatkan respons.
“Itu kewenangan pusat. Lagi pula, kalau untuk pengerukan biayanya juga besar,” ungkapnya.
Kondisi pendangkalan di kolam pelabuhan juga diperparah dengan kondisi breakwater (pemecah ombak) banyak yang sudah rusak. Hal itu juga menjadi faktor pemicu cepatnya proses pendangkalan.
Eko menambahkan untuk saat ini belum ada alokasi perbaikan breakwater. “Belum ada rencana perbaikan, karena keterbatasan anggaran,” imbuhnya.
Eko berharap pemerintah pusat bisa segera melakukan pengerukan agar aktivitas di Pelabuhan Kendal kembali berjalan normal.
(ARVIAN MAULANA – Harianmuria.com)