PATI, Harianmuria.com – Pemerintah Kabupaten Pati terus berupaya dalam menurunkan angka stunting. Berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) di tahun 2023, persentase jumlah kasus stunting di Kabupaten Pati mencapai 18,5 persen. Sementara persentase capaian di tahun 2022 mencapai 23 persen.
Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPRD) Kabupaten Pati Muntamah mendorong beragam upaya penurunan angka stunting agar terus digenjot. Menurutnya, kontinuitas harus tetap terjaga demi tercapainya target yang telah ditentukan.
“Penurunan angka stunting masih cukup tinggi, sehingga ragam upaya untuk menekan angka stunting dapat terus digalakkan dengan kontinu,” ujarnya ketika dihubungi wartawan melalui pesan singkat Rabu, 11 September 2024.
Ketua TP PKK Dukuhseti Ajak Kader Posyandu Budayakan Hidup Sehat Lahir Batin
Muntamah menambahkan selain penanganan stunting, semangat meningkatkan pelayanan kesehatan bagi anak harus tetap dijaga.
“Pelayanan kesehatan terhadap anak sudah relatif baik, tetapi masih perlu peningkatan,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Riset, dan Inovasi Daerah (Bapperida) sekaligus Ketua Tim Percepatan Penanganan Stunting (TPPS), Muchtar menuturkan telah melakukam gerakan aksi cegah stunting “ABCDE” dan Aksi Bergizi dengan pemberian tablet tambah darah bagi remaja putri sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas. Kemudian melakukan inovasi bersama identifikasi stunting (Berdenting), pengadaan alat antropometri, penyusunan dan launching buku saku kreasi menu balita stunting.
“Upaya lain yang akan kami lakukan diantaranya, pengukuhan inovasi menuju desa bebas stunting, pembangunan sambungan air minum, bantuan paket kelompok tani wanita, pemberian makan tambahan, pencanangan gemar makan ikan,” ungkap Muchtar melalui pesan singkat Rabu, 11 September 2024. (Lingkar Network | Mutia Parasti Widawati – Harianmuria.com)