JEPARA, Harianmuria.com – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Jepara menyalurkan bantuan bibit bebek dan ayam broiler. Hal tersebut dilakukan sebagai upaya mencegah, meminimalisir serta menanggulangi stunting di beberapa daerah.
Kepala DKPP Kabupaten Jepara, Diyar Susanto melalui kepala bidang peternakan Mudhofir menyebutkan lokasi penerima manfaat ialah daerah dengan angka stunting yang relatif tinggi.
“Dimana ada stunting maka perlu perbaikan gizi. Sementara itu yang bisa dikonsumsi setiap hari telur, maka diadakan pemberdayaan tentang peternakan yang dapat menghasilkan telur setiap hari,” kata Mudhofir.
Tahun ini terdapat dua kelompok tani di Desa Lebak, Kecamatan Pakis Aji untuk bantuan bibit bebek. Sementara itu untuk ayam kampung pedaging atau broiler ada dua kelompok di Desa Raguklampitan, Kecamatan Batealit.
Penerimanya kelompok tani yang terdaftar di aplikasi kementerian pertanian. Di Desa Lebak sendiri, kelompok tani menerima 328 ekor bebek, sedangkan untuk Desa Raguklampitan menerima 400 ekor ayam kampung pedaging.
Wujudkan Zero Kasus, Pemkab Jepara Perluas Layanan Prioritas Penanganan Stunting Tahun Ini
“Pembiayaannya dari APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) senilai Rp 100 juta untuk bebek dan Rp 70 juta untuk ayam kampung pedaging. Secara khusus untuk penanggulangan stunting dan kemiskinan,” ungkapnya.
Menurut Mudhofir, penerima bantuan pada tahun lalu, tepatnya di Desa Bringin, Kecamatan Batealit telah dapat memetik hasilnya. Setiap hari bisa panen telur, ada yang disetorkan ke pedagang martabak maupun ke penjual jamu.
“Kami lebih memfokuskan terkait transfer pengetahuannya. Meskipun bantuan yang diberikan belum skala usaha, namun secara bertahap semoga dapat memantik kemandirian masyarakat itu sendiri,” imbuhnya.
Selain itu, juga dilakukan pendampingan untuk melakukan pengembangan oleh para kelompok tani. Kedepannya nanti, setelah mampu memproduksi protein sendiri, maka akan didorong menjadi peternak.
“Dari sekian pihak yang sudah praktek, kami dorong untuk buka usaha bisnis peternakan,” pungkasnya. (Lingkar Network | Muhammad Aminudin – Harianmuria.com)