PATI, Harianmuria.com – Salah satu produsen terasi rebon terkenal asal Desa Langenharjo, Kecamatan Juwana, Kabupaten Pati mengungkap ciri terasi yang bebas bahan pewarna jenis Rodamin B. Berbeda pada terasi pada umumnya yang memiliki warna coklat kehitaman, terasi dengan pewarna makanan berbahaya memiliki warna yang lebih cerah atau kemerahan.
“Kalau kami bahan-bahannya rebon udang dan garam, tidak ada yang lain, sehingga warnanya coklat kehitaman. Kalau yang lain mungkin yang mengandung Rodamin B itu biasanya warnanya merah,” ujar Mohamad Sutomo seorang owner terasi rebon dengan merk Selok Jaya.
Disamping itu, Tomo membenarkan temuan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Jawa Tengah jika masih ada olahan terasi yang menggunakan Rodamin B.
Untuk membantu menekan penggunaan Rodamin B pada terasi, Tomo selaku owner dari terasi Selok Jaya bersama dengan terasi YN Putra sudah diminta secara langsung oleh BPOM Jateng dan Pemkab Pati untuk memberikan sosialisasi bahaya penggunaan zat berbahaya.
Sebab, hanya kedua produsen terasi inilah yang saat ini sudah memiliki label halal dari BPOM Jateng. Sedangkan bagi produsen yang lain, ia menyebut belum memiliki lisensi resmi dari BPOM, sehingga diperlukan kerjasama agar seluruh terasi yang dijual di pasaran memenuhi standar keamanan pangan.
“Jumat kemarin saat kunjungan dari balai BPOM, kami memang diundang bersama dinas membahas keamanan pangan khususnya terasi. Kami diminta mencari solusi agar pengrajin yang ada di Pati standarnya sama dengan kami. Karena dari sekian produsen hanya kami yang sudah memiliki izin BPOM. Kita siap memberikan pendampingan, tetapi yang jelas itu domainnya dinas,” imbuh Tomo.
Sebagai salah satu produsen terasi rebon yang cukup besar di Kabupaten Pati, Tomo mengaku dalam sehari dapat memproduksi hingga 300 kilogram terasi. Tentu saja, produksi yang besar ini sudah diimbangi dengan lisensi resmi dan sertifikasi halal untuk menjamin kualitas dan mutu terasi sebagai salah satu produk unggulan khas Kabupaten Pati.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Pati Hadi Santoso, memiliki komitmen bersama dengan BPOM Jateng untuk bersama-sama menekan penggunaan Rodamin B yang saat ini masih digunakan oleh beberapa produsen terasi yang ada di Pati.
“Nanti bersama dengan BPOM Jateng akan kita berikan sosialisasi. Karena terasi ini merupakan produk unggulan Pati, sehingga sangat penting untuk dijaga kualitasnya. Terutama dari segi bahan baku,” tutup Hadi Santoso. (Lingkar Network | Arif Febriyanto – Harianmuria.com)