REMBANG, Harianmuria.com – SMAN 1 Pamotan memiliki inovasi baru yaitu menciptakan batik tulis dengan menggunakan pasta. Salah satu guru SMAN 1 Pamotan, Mifta mengatakan, pada prinsipnya sama yakni memakai teknik menolak warna dengan bahan tertentu, seperti memakai lilin atau pun pasta.
Berbeda pada umumnya yang menggunakan canting, alat untuk membatik dengan pasta menggunakan boting alias botol canting.
“Botol canting itu tempat untuk pastanya. Nanti botolnya dipencet agar pastanya keluar,” kata Mifta.
Ia mengatakan, jika membatik menggunakan lilin maka medianya harus panas. Sedangkan jika menggunakan pasta, tidak harus panas namun prosesnya dingin.
Lebih lanjut ia mengatakan, proses melorod ketika membatik dengan pasta, hanya cukup direndam dan dikucek saja. Saat membatik menggunakan pasta, lanjutnya, bisa menggunakan hair dryer untuk mempercepat proses pengeringan kain dan mempermudah proses pewarnaan.
Sedangkan pada tahap pewarnaan kain, tambahnya, menggunakan zat warna reaktif yang memiliki ragam lebih banyak. Untuk cara mewarnai kainnya, menggunakan teknik colet atau memakai kuas.
Mifta mengungkapkan, membatik dengan menggunakan lilin merupakan salah satu mata pelajaran di SMAN 1 Pamotan sejak tahun 2014. Bahkan, kata Mifta, siswa SMAN 1 Pamotan sudah bisa membuat seragam batik sendiri.
“Sedangkan, batik yang memakai bahan pasta itu baru (jadi pelajaran, red). Di dunia pendidikan sudah seyogyanya harus berkembang, kalau ada yang simpel kenapa tidak. Kita juga bisa batik cap,” tuturnya.
Bahan pasta terbuat dari bahan lem kayu yang dicampur dengan kapur. Kedua bahan itu kemudian diblender sampai pada tingkat kekentalan tertentu.
“Terlalu encer itu tidak bisa, terlalu kental juga tidak bisa. Lem kayu ini dicampur kapur. Fungsinya agar tidak mblobor, ” terangnya.
Salah satu murid SMAN 1 Pamotan, Bunga Fatmawati mengaku lebih mudah menggunakan boting saat membatik, termasuk menggunakan teknik nyolet ini.
“Membuat batik dengan boting dan pasta ini lebih mudah. Jadi yang tidak bisa membatik jadi bisa. Teknik ini juga asik, punya pengalaman baru, ” kata Bunga. (Lingkar Network | R. Teguh Wibowo – Koran Lingkar)